Jakarta, hotfokus.com
Menjelang musim tanam Oktober–Maret, para petani di berbagai daerah menyambut kebijakan Kementerian Pertanian (Kementan) dengan penuh semangat. Pemerintah menurunkan harga pupuk bersubsidi hingga 20 persen, yang dinilai menjadi angin segar untuk memperkuat ketahanan pangan nasional.
Kebijakan ini memberi dampak positif terutama bagi petani kecil yang tengah bersiap mengolah lahan. Biaya produksi menjadi lebih ringan, sehingga mereka dapat meningkatkan efisiensi dan hasil panen.
Salah satu petani muda asal Kampung Citapen, Cianjur, Jejen (31), mengaku optimistis dengan langkah pemerintah tersebut. Ia menilai penurunan harga pupuk bisa menjadi daya tarik bagi generasi muda untuk kembali ke dunia pertanian.
“Kalau pupuk lebih murah, modal kerja otomatis berkurang. Ini kesempatan bagi anak muda untuk ikut terjun bertani,” ujarnya, Kamis (23/10/2025).
Jejen juga memuji kebijakan pemerintah yang dinilai tepat waktu, apalagi bertepatan dengan satu tahun masa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Menurutnya, keputusan ini bukan hanya soal ekonomi, tetapi bentuk nyata keberpihakan negara kepada petani.
“Sudah lama harga pupuk tidak turun sebesar ini. Pemerintah menunjukkan kepedulian terhadap kami,” kata Jejen.

Penurunan harga pupuk bersubsidi ini diharapkan mampu menjaga produktivitas pertanian nasional dan memperkuat semangat petani dalam menghadapi musim tanam mendatang. (SA/GIT)













Leave a Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked with *