Jakarta, Hotfokus.com

PT Pertamina (Persero) menegaskan langkah serius dalam memperkuat tata kelola bisnis melalui penerapan berbagai standar global. Komitmen ini diumumkan bertepatan dengan peringatan Hari Standar Dunia 2025, sebagai wujud konsistensi perusahaan dalam meningkatkan integritas dan efisiensi di seluruh lini usaha.

Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menuturkan bahwa perusahaan kini telah mengimplementasikan sejumlah sistem manajemen internasional untuk memastikan keberlanjutan operasional. Beberapa di antaranya adalah ISO 37001:2016 terkait Sistem Manajemen Anti Penyuapan dan ISO 22301:2019 tentang Sistem Manajemen Kelangsungan Bisnis.

“Seluruh Subholding Pertamina telah mengadopsi standar manajemen kelangsungan bisnis agar distribusi energi tetap terjaga, termasuk dalam kondisi darurat,” ujar Fadjar.

Pertamina juga memperkuat penerapan Good Corporate Governance (GCG) dengan mengimplementasikan ISO 37002:2021 yang fokus pada sistem pelaporan pelanggaran atau Fraud Whistleblowing Management System.

Selain itu, perusahaan energi pelat merah tersebut mengembangkan Sistem Manajemen HSSE Pertamina (SUPREME). Sistem ini mengintegrasikan aspek keselamatan kerja, lingkungan, keamanan, dan mutu, yang mengacu pada standar nasional serta berbagai ISO internasional seperti ISO 9001, ISO 14001, ISO 45001, ISO 50001, dan lainnya.

Fadjar menjelaskan, setiap penerapan standar tersebut dievaluasi secara berkala oleh lembaga internasional untuk memastikan seluruh ketentuan terpenuhi. “Langkah ini menjadi bukti keseriusan Pertamina dalam menjaga keandalan bisnis sekaligus meningkatkan kepercayaan publik,” jelasnya.

Sebagai pemimpin di sektor energi dan transisi energi nasional, Pertamina juga menegaskan komitmennya mendukung Net Zero Emission 2060. Upaya ini diwujudkan dengan memperkuat penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) serta memperluas program yang mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). (*)