ads_hari_koperasi_indonesia_74

Tangki Super Lawe-Lawe, Langkah Besar Pertamina Menuju Kemandirian Energi Nasional

Jakarta, hotfokus.com

PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) mencatat tonggak baru dalam proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan–Lawe-Lawe. Dua tangki raksasa berkapasitas masing-masing satu juta barel resmi rampung dibangun di Terminal Lawe-Lawe, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Fasilitas ini menjadi penopang utama sistem penyimpanan minyak mentah sekaligus memperkuat ketahanan energi Indonesia.

Pjs. Corporate Secretary KPI, Milla Suciyani, menyampaikan bahwa dengan selesainya dua tangki ini, total kapasitas penyimpanan Kilang Balikpapan bertambah hingga dua juta barel. “Dua tangki tersebut memiliki kapasitas terbesar di Asia Tenggara dan menjadi infrastruktur vital dalam mendukung keandalan pasokan energi nasional,” ujar Milla.

Setiap tangki berdiameter 110 meter dan dibangun dengan pelat baja setebal 43 milimeter. Proses pengelasannya mencapai panjang 20 kilometer per tangki. “Luas alasnya melebihi lapangan sepak bola, bahkan hampir setara dengan 47 lapangan padel,” tambahnya.

Peran Vital Terminal Lawe-Lawe dalam Distribusi Migas

Terminal Lawe-Lawe memiliki fungsi strategis sebagai pusat penampungan minyak mentah sebelum dikirim ke Kilang Balikpapan. Fasilitas ini didukung oleh sistem Single Point Mooring (SPM) baru berkapasitas 320.000 DWT yang memudahkan kapal tanker berukuran besar melakukan bongkar muat.

“Penambahan SPM berkapasitas besar ini membuat pengiriman minyak mentah lebih efisien. Sebelumnya, kapasitas hanya 150.000 DWT,” jelas Milla. Fasilitas SPM tersebut terhubung dengan jaringan pipa berdiameter 52 inci sepanjang 20,2 kilometer, membentang 13,9 kilometer di laut dan 6,3 kilometer di darat.

Kapasitas Kilang dan Efisiensi Pasokan Energi Meningkat

KPI juga membangun pipa pengalir minyak mentah berdiameter 20 inci sejauh 18,9 kilometer dari Terminal Lawe-Lawe ke Kilang Balikpapan. Pembangunan tangki dimulai sejak Oktober 2019 dan dijadwalkan beroperasi pada awal November 2025.

Milla menjelaskan, proyek ini berhasil mencatat Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebesar 40,49 persen hingga Desember 2024. “Kami berkomitmen mengoptimalkan peran industri nasional dalam proyek energi strategis ini,” katanya.

Wujud Nyata Komitmen Pertamina terhadap Energi Nasional

Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menegaskan bahwa tangki raksasa Lawe-Lawe merupakan simbol dari keseriusan Pertamina memperkuat kemandirian energi. “Kilang Pertamina sudah menyuplai 70 persen kebutuhan BBM nasional. Dengan tambahan fasilitas ini, distribusi dan ketersediaan energi dalam negeri akan jauh lebih andal,” ujarnya.

Melalui proyek RDMP Balikpapan–Lawe-Lawe, kapasitas pengolahan kilang meningkat dari 260 ribu menjadi 360 ribu barel per hari. Peningkatan ini diharapkan mampu menekan impor BBM sekaligus memperkokoh fondasi energi nasional.

“Proyek ini bukan hanya investasi infrastruktur, tapi juga investasi jangka panjang bagi kedaulatan energi Indonesia,” tutup Milla. (*)

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *