Purbalingga, hotfokus.com
Desa Siwarak di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, melahirkan kisah sukses lewat UMKM olahan nanas madu bernama Nanas-Qu. Usaha yang berada di bawah naungan CV Siwarak Sejahtera Sentosa Food (SSS Food) ini menjadi bukti nyata bahwa pemberdayaan ekonomi lokal bisa berjalan beriringan dengan keberlanjutan lingkungan.
Pemilik CV SSS Food, Ngudiono, menuturkan awalnya ia hanya menggandeng beberapa petani nanas madu. Kini jumlahnya melesat menjadi lebih dari 900 petani. Ketika harga panen turun akibat stok berlimpah, Nanas-Qu hadir sebagai penyangga dengan menyerap hasil kebun para petani.
“Melalui program Pertapreneur Aggregator, saya belajar membangun rantai pasok yang adil dan efisien. Dampaknya, penghasilan petani ikut meningkat, bukan hanya usaha saya,” ujarnya, Senin (15/9).
Produk Nanas-Qu berkembang pesat dari jus, dodol, selai, hingga manisan. Kapasitas produksinya melonjak tajam dari 1.200 cup per hari menjadi lebih dari 5.000 cup berkat dukungan peralatan hibah dari Pertamina. Peningkatan ini juga memperluas lapangan kerja. Jika pada 2016 hanya ada tiga pekerja, kini jumlahnya menjadi 15 orang dan ditargetkan mencapai 30 dalam dua tahun ke depan.
Selain memperkuat distribusi domestik hingga Jabodetabek, Nanas-Qu juga merambah pasar ekspor, termasuk ke Timur Tengah dan Asia Timur. Ngudiono optimistis ekspansi ini akan meningkatkan omzet sekaligus membawa kesejahteraan lebih besar bagi petani.

Keberlanjutan menjadi perhatian utama. Limbah kulit dan pucuk nanas kini diolah menjadi pakan ternak serta pupuk kompos, menggantikan kebiasaan lama membuangnya ke sungai. Desa pun lebih bersih, sementara masyarakat mendapat nilai tambah.
Ngudiono bahkan bercita-cita menjadikan desanya sebagai agrowisata nanas yang edukatif. Pengunjung bisa menikmati kebun nanas madu, menyaksikan proses produksi, hingga mencicipi langsung produk olahan.
VP Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menekankan bahwa Pertapreneur Aggregator memang dirancang untuk mencetak UMKM yang mampu mengangkat UMKM lain agar naik kelas. “Kenaikan kelas berarti perluasan pasar, peningkatan jumlah tenaga kerja, hingga meluasnya dampak ekonomi,” jelasnya.

Pertamina menegaskan komitmennya terhadap Sustainable Development Goals (SDGs), terutama dalam penciptaan pekerjaan layak, pengembangan UMKM, serta dukungan terhadap visi pemerintahan Prabowo–Gibran yang mendorong industri kreatif dan kewirausahaan nasional. (*)
Meta Deskripsi:
UMKM Nanas-Qu binaan Pertamina sukses kembangkan 900 petani nanas, kelola limbah jadi produk ramah lingkungan, hingga menembus pasar global.
Tag:
UMKM,Nanas-Qu,Pertamina,Purbalingga,petani nanas,Pertapreneur Aggregator,ekonomi berkelanjutan,SDGs,agrowisata
Leave a Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked with *