Jakarta, hotfokus.com

Pertamina kembali menunjukkan aksi nyatanya dalam menjaga keberlanjutan lingkungan. Lewat program Jejak Keberlanjutan #2, perusahaan energi pelat merah ini menanam 800 pohon mangrove di Kampoeng Kepiting, Desa Lemah Leutik, Kecamatan Cilacap Tengah, Jawa Tengah, Rabu (27/8/2025).

Direktur Transformasi dan Keberlanjutan Bisnis Pertamina, Agung Wicaksono, menegaskan bahwa penanaman mangrove bukan sekadar simbolis, melainkan bagian dari strategi mengembalikan karbon yang dilepaskan dari aktivitas operasional. “Kita menanam 800 pohon mangrove sebagai bentuk nyata pengembalian karbon ke alam,” ujarnya.

Program ini masuk dalam TJSL Pertamina KPI yang didukung oleh Pertamina Foundation. Salah satu ikon programnya adalah Mamaku (Masyarakat Mandiri Kutawaru), yang tidak hanya memperkuat ketahanan lingkungan, tapi juga menciptakan multiplier effect bagi masyarakat.

Pertamina menegaskan bahwa prinsip Environmental, Social & Governance (ESG) menjadi landasan utama. “Keberlanjutan harus memberi manfaat bagi lingkungan sekaligus masyarakat sekitar,” tambah Agung.

Hal senada disampaikan VP Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso. Menurutnya, Mamaku sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs) poin 13 tentang aksi iklim serta mendukung Asta Cita pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan desa. “Komitmen Pertamina bukan hanya menjaga bisnis, tapi juga memastikan lingkungan tetap sehat,” jelasnya.

Ketua kelompok Mamaku, Rato, mengaku masyarakat sangat merasakan dampak positif program ini. Selain bantuan alat, warga juga mendapat pelatihan hingga bisa mandiri. “Banyak warga terbantu secara ekonomi. Terima kasih Pertamina,” ungkapnya.

Sebagai perusahaan energi yang tengah memimpin transisi energi, Pertamina menegaskan komitmennya pada target net zero emission 2060. Penanaman mangrove di Cilacap hanyalah salah satu bukti nyata. (*)