Tokyo, hotfokus.com
Pemerintah berupaya mempercepat keterampilan dan meningkatkan perlindungan terhadap calon pekerja migran Indonesia (PMI) yang akan bekerja di luar negeri.
“Itu menjadi modal besar untuk membangun Indonesia,” kata Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding saat bertemu dengan komunitas pekerja migran Indonesia di KBRI Tokyo, seperti dikutip Senin (25/8/2025).
Karenya, ia menambahkan kerja di luar negeri bukan hanya menyangkut persoalan devisa. Diharapkan, para pekerja migran saat pulang membawa keterampilan, budaya kerja dan memiliki wawasan baru untuk membangun tanah air.
Menteri mengaku pekerja migran Indonesia selama ini memiliki peran dalam perekonomian nasional. Setiap tahun, pekerja migran menyumbang devisa sekitar Rp253 triliun. “Para pekerja migran disebut pahlawan devisa bukan sekadar slogan,” ujarnya.
Pada kesempatan tersebut, menteri memaparkan program prioritas Presiden Prabowo Subianto yang fokus terhadap kesejahteraan masyarakat, termasuk keluarga pekerja migran di tanah air. Seperti membuka akses ekonomi dan pendidikan sekaligus memutus rantai kemiskinan di desa-desa.
Ia mencontohkan program Sekolah Rakyat, sekolah berasrama gratis buat anak-anak dari keluarga miskin. Seluruh kebutuhan pendidikan ditanggung negara.

“Tujuannya jelas, anak-anak dari keluarga miskin tidak boleh terjebak dalam lingkaran kemiskinan. Kalau ayahnya tukang becak, anaknya tetap punya kesempatan bekerja di tempat yang lebih baik, bahkan hingga ke luar negeri,” katanya. (bi)
Leave a Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked with *