Jakarta, Hotfokus.com

Menteri Koperasi dan UKM Budi Arie Setiadi mengingatkan keras bahwa microsite Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes) Merah Putih adalah pintu utama pembiayaan. Tanpa registrasi di platform ini, koperasi otomatis tidak bisa mengakses kredit dari perbankan, pemerintah, maupun mitra strategis.

“Koperasi Desa yang belum masuk microsite tidak bisa mengajukan pembiayaan,” tegas Budi Arie, Jumat (22/8/2025).

Microsite bukan sekadar alat pendataan. Platform digital ini menjadi instrumen penting untuk menjamin transparansi, akuntabilitas, sekaligus kredibilitas koperasi di mata lembaga keuangan.

Data terbaru per 18 Agustus 2025 mencatat ada 80.605 Kopdes berbadan hukum. Namun, baru 35.343 unit yang mendaftar microsite. Jawa Timur menjadi provinsi dengan jumlah akun tertinggi, meski banyak koperasi di sana belum memperbarui data.

“Maka perlu percepatan sosialisasi dan pendampingan agar Kopdes tidak hanya terdaftar, tapi juga aktif update data,” jelas Budi.

Menurutnya, keberadaan microsite bisa meningkatkan kepercayaan bank karena adanya rekam jejak digital yang jelas. Kopdes juga bisa promosi produk, memperkuat tata kelola digital, hingga terhubung ke program pemerintah dan BUMN. Artinya, peluang akses modal dan pasar semakin terbuka lebar.

“Melalui microsite, kita ingin koperasi desa dan kelurahan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi rakyat sekaligus kompetitif di era digital,” tambah Budi.

Senada, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyoroti masalah klasik Kopdes di daerahnya, yaitu keterbatasan modal. Mayoritas koperasi di Jatim masih baru sehingga sangat membutuhkan dukungan pembiayaan.

“Himbara, Danantara, dan Bank Pembangunan Daerah harus berbagi peran dalam penguatan modal ini,” tegas Khofifah. (DIN/GIT)