Jakarta, hotfokus.com
Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati, menyatakan anggaran pendidikan 2026 akan mencapai Rp757,8 triliun atau naik 9,8 persen dibanding tahun ini sebesar Rp690 triliun.
“Pemerintah menjaga porsi belanja pendidikan sebesar 20 persen dari total APBN, sebagaimana diamanatkan konstitusi dan DPR,” katanya, saat raker bersama Badan Anggaran DPR, Kamis (21/8/2025).
Ia mengungkap alokasi anggaran pendidikan ini akan dibagi untuk tiga fokus utama penerima manfaat langsung, seperti siswa/mahasiswa, pendidik dan tenaga kependidikan serta sarana-prasarana dan operasional pendidikan.
Dari total anggaran pendidikan tersebut, Rp301,2 triliun dari akan langsung dinikmati siswa/mahasiswa melalui berbagai program bantuan dan beasiswa, termasuk KIP kuliah dan Bidikmisi sebesar Rp17,2 triliun untuk 1,2 juta mahasiswa, Program Indonesia Pintar (PIP) Rp15,5 triliun untuk 21,1 juta siswa tingkat SD, SMP, dan SMA, beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan Rp25 triliun untuk pembiayaan 4.000 mahasiswa, kegiatan riset, program pendidikan strategis lainnya serta Program Makan Bergizi Gratis (MBG) sebesar Rp223 triliun untuk 82,9 juta orang.
Kemudian anggaran untuk tenaga pendidik juga naik menjadi Rp274,7 triliun. Anggaran ini buat tunjangan profesi seperti Tunjangan Guru non-PNS Rp19,2 triliun untuk 754.747 guru. Kemudian untuk 80.325 dosen non-PNS Rp3,2 triliun, TPG ASN Daerah Rp69 triliun untuk 1,6 juta guru, serta TPG PNS, TPD PNS, dan gaji pendidik sebesar Rp120,3 triliun.
Selain itu, pemerintah juga mengalokasikan Rp150,1 triliun untuk peningkatan dan perawatan fasilitas pendidikan serta operasional sekolah dan kampus.

Termasuk bagian dari desentralisasi fungsi pendidikan, anggaran sebesar Rp253,4 triliun disalurkan melalui transfer ke daerah (TKDD) digunakan untuk tunjangan guru negeri dan swasta, bantuan operasional sekolah, PAUD dan kesetaraan.
(bi)
Leave a Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked with *