Jakarta, Hotfokus.com
PT Pertamina (Persero) memantapkan strategi ganda atau dual growth strategy untuk memperkuat ketahanan energi sekaligus mengakselerasi transisi menuju energi hijau. Langkah ini sejalan dengan target Asta Cita pemerintah dalam mewujudkan swasembada energi dan pertumbuhan ekonomi nasional.
Corporate Secretary Pertamina Arya Dwi Paramita menegaskan, selama lebih dari tujuh dekade Pertamina menjadi tulang punggung pasokan energi Indonesia. Di sektor hulu, perusahaan mengelola 24% blok migas domestik, memenuhi 69% kebutuhan minyak nasional dan 37% gas. Produksi migas melalui Pertamina Hulu Energi (PHE) mencapai 1,04 juta barel setara minyak per hari, terdiri atas 557 ribu barel minyak dan 2.798 MMSCFD gas.
Pada lini midstream, kilang Pertamina menyuplai 70% kebutuhan BBM nasional, 100% diesel dan avtur. Di distribusi, Pertamina mengoperasikan 15 ribu SPBU, 6.700 Pertashop, 573 titik BBM Satu Harga, 260 ribu pangkalan LPG, serta menjangkau 96% desa lewat program One Village One Outlet (OVOO).

Kontribusi ke negara juga masif. Tahun 2024, Pertamina menyetor Rp401,74 triliun, terdiri dari Rp275,68 triliun pajak dan Rp116,70 triliun PNBP. Belanja produk dalam negeri mencapai Rp415 triliun, menggerakkan industri lokal.
Di bawah arahan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara), Pertamina memperkuat bisnis eksisting dan mengembangkan energi hijau, seperti biofuel, panas bumi, hilirisasi kimia, dan bisnis rendah karbon.
“Strategi ganda ini menjaga pasokan energi saat ini, sekaligus menyiapkan masa depan lewat energi bersih,” tegas Arya.
Selain itu, Pertamina memperkuat penerapan ESG untuk mendukung target Net Zero Emission 2060 dan mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). (*)
Leave a Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked with *