Bandar Lampung, hotfokus.com
Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding, mengaku minimnya literasi menyebabkan masyarakat yang ingin bekerja sebagai calon pekerja migran ke luar negeri terjebak praktik percaloan.
“Karena itu, pentingnya pemahaman Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) terhadap proses migrasi antar negara yang aman dan prosedural,” tegasnya dalam keterangannya Kamis (31/7/2025).
Menteri Karding mewanti-wanti akan bahaya calo sangat nyata. Para korban biasanya diberangkatkan tanpa dokumen dan keterampilan yang memadai.
Sehingga kontrak mereka lemah, bahkan ada yang tak dikontrak. “Akhirnya mereka bisa seperti diperjualbelikan. Jangan sampai berangkat secara ilegal,” jelasnya.
Disebutkan, masalah perlindungan ini tak hanya dilaksanakan kementerian sendiri. Harus melibatkan semua pihak, termasuk masyarakat.
Karenanya, menteri menegaskan dalam upaya mencegah jangan sampai terjadi masalah ini, pihaknya tengah mendorong dibentuknya Desa Migrasi Emas.

“Desa ini dirancang sebagai basis informasi, pengawasan, dan perlindungan bagi warga yang ingin bekerja ke luar negeri,” ujarnya. (bi)
Leave a Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked with *