Jakarta, hotfokus.com
Pemerintah terus mempercepat pemerataan akses listrik di wilayah 3T (tertinggal, terdepan, terluar), termasuk Papua. Melalui Program Listrik Desa (Lisdes), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bekerja sama dengan PT PLN (Persero) untuk memastikan kehadiran negara dalam menjamin keadilan energi di seluruh pelosok negeri.
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia melakukan kunjungan langsung ke sejumlah desa terpencil di Papua seperti Desa Tindaret di Kabupaten Kepulauan Yapen, Desa Sauyas di Supiori, dan Pulau Owi di Biak Numfor. Ia memastikan program Lisdes berjalan sesuai target di lapangan.
“Saya ingin dengan listrik ini masuk, maka anak-anak kita sekolah bisa memakai teknologi. Suatu saat mereka akan jadi pemimpin Papua, bahkan bangsa,” ujar Bahlil.
Target Ambisius: 10.068 Titik Hingga 2029
Bahlil menyebut pihaknya diberi mandat langsung oleh Presiden Prabowo Subianto untuk melistriki seluruh desa dan dusun yang belum terjangkau listrik. Total ada 10.068 titik yang menjadi target nasional, mencakup 5.758 desa dan 4.310 dusun, dari Aceh hingga Papua.
Secara khusus, Papua menjadi wilayah prioritas. Dalam roadmap Lisdes 2025–2029, Papua akan menjadi lokasi dari 4.310 proyek elektrifikasi yang menyasar lebih dari 280 ribu keluarga. Di antaranya, terdapat 71 lokasi di Kepulauan Yapen, 11 lokasi di Supiori, dan 4 lokasi di Biak Numfor.
Pembangunan akan dilakukan melalui berbagai pendekatan, termasuk perluasan jaringan (grid), pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), hingga sistem hybrid SuperSUN.
Listrik Buka Akses Ekonomi dan Pendidikan
Bupati Kepulauan Yapen, Benyamin Arisoy, mengapresiasi perhatian Kementerian ESDM dan PLN terhadap wilayahnya. Menurutnya, kehadiran listrik bukan sekadar penerangan, tetapi membuka pintu kemajuan ekonomi dan sosial masyarakat desa.
“Ini wujud perhatian besar dari pemerintah pusat terhadap percepatan elektrifikasi, terutama yang bersumber dari energi terbarukan,” ujar Benyamin.
Senada, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menyebut Papua sebagai titik krusial keadilan energi. Hingga semester I 2025, Program Lisdes telah berhasil menjangkau 36 desa di Papua, memberikan akses listrik kepada 1.606 keluarga.
“Arahan Pak Menteri jelas, tak boleh ada saudara kita di Papua hidup dalam kegelapan. PLN siap jalankan perintah ini,” tegas Darmawan.
PLN Siapkan PLTS untuk 693 Sekolah di Papua
Tak hanya untuk rumah tangga, PLN juga terlibat dalam program revitalisasi pendidikan di Papua. Bersama Kementerian Pendidikan, PLN menghadirkan listrik dari PLTS atap atau SuperSUN ke 693 sekolah di wilayah ini.
Langkah tersebut dinilai sebagai bentuk dukungan nyata PLN terhadap proses belajar-mengajar yang lebih modern, digital, dan inklusif bagi anak-anak Papua.
“PLN akan terus mengalirkan listrik ke pelosok sebagai tanggung jawab membangun peradaban dan ekonomi bangsa,” pungkas Darmawan.

Dengan sinergi antara Kementerian ESDM dan PLN, pemerataan listrik di Indonesia kian dekat. Papua terang, Indonesia pun makin kuat. (*)
Leave a Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked with *