ads_hari_koperasi_indonesia_74

Dari Energi ke Ekologi: Pertamina Perluas Konservasi Satwa Dilindungi

Dari Energi ke Ekologi: Pertamina Perluas Konservasi Satwa Dilindungi

Jakarta, hotfokus.com

Siapa bilang perusahaan energi cuma fokus urusan minyak dan gas? PT Pertamina (Persero) membuktikan bahwa mereka juga punya tanggung jawab besar terhadap lingkungan dan satwa langka. Lewat anak usahanya, PT Pertamina Hulu Sanga Sanga (PHSS), Pertamina mengembangkan pusat rehabilitasi orang utan di Samboja Lestari, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.

Bekerja sama dengan Borneo Orangutan Survival Foundation (BOSF), program ini jadi salah satu langkah nyata Pertamina dalam menjaga keanekaragaman hayati Indonesia, terutama spesies yang terancam punah seperti orang utan.

Komisaris Pertamina, Nanik S Deyang, tak bisa menyembunyikan rasa harunya saat mengunjungi pusat rehabilitasi ini. Menurutnya, apa yang dilakukan perusahaan bukan hal sepele.

“Saya terharu. Tidak semua orang mau terlibat langsung merawat orang utan di tempat seperti ini. Ini bukti nyata kepedulian Pertamina terhadap lingkungan,” ungkap Nanik.

Dari Energi ke Ekosistem: Pilar Lingkungan Jadi Prioritas Pertamina

Menurut Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, program ini bukan cuma proyek sosial biasa. Ini bagian dari pilar lingkungan dalam program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) perusahaan.

Lebih dari itu, langkah ini juga sejalan dengan prinsip ESG (Environmental, Social, and Governance) yang tengah digalakkan banyak perusahaan global, serta mendukung pencapaian SDGs poin 13, 14, dan 15.

“Pertamina ingin memastikan bahwa pertumbuhan energi juga seiring dengan kelestarian lingkungan dan masa depan ekosistem Indonesia,” jelas Fadjar.

Tanam Pohon, Pulihkan Hutan

Upaya konservasi ini dimulai sejak 2023. Saat ini, ada tiga individu orang utan yang direhabilitasi, dan dua lainnya akan menyusul di 2026–2027. Namun tak hanya fokus pada satwa, Pertamina juga menata ulang habitat mereka.

Seluas delapan hektare lahan di Samboja Lestari disiapkan untuk penanaman pohon, mulai dari jenis endemik seperti Damar, Merembun, hingga Balanggeran, hingga pohon produktif seperti mangga dan pepaya—sumber makanan alami bagi orang utan.

Tak Hanya Orang Utan, 261 Spesies Lain Juga Dilindungi

Program ini hanyalah bagian kecil dari kerja besar Pertamina di sektor konservasi. Total sudah lebih dari 50 program keanekaragaman hayati yang dijalankan perusahaan. Hasilnya, sekitar 261 jenis satwa dan 800 ribu lebih individu telah dikonservasi.

Gajah, elang, pesut, bekantan, yaki, penyu, hingga kupu-kupu dan merak—semuanya masuk dalam daftar perhatian Pertamina.

“Ini bukti Pertamina tidak hanya bicara energi nasional, tapi juga masa depan lingkungan dan kelangsungan hidup satwa endemik Indonesia,” tegas Fadjar.

Dengan langkah ini, Pertamina menunjukkan bahwa keberlanjutan bukan sekadar jargon, melainkan bagian dari strategi jangka panjang yang menyentuh akar persoalan—dari ekosistem hingga generasi mendatang. (*)

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *