Jakarta, hotfokus.com:
PT Pertamina (Persero) kembali menegaskan komitmennya dalam mengutamakan aspek kesehatan, keselamatan, keamanan, dan lingkungan (HSSE) di seluruh lini operasional. Dalam Pertamina Supplier Relationship Management Summit 2025 yang digelar di Grha Pertamina, Jakarta, pada Kamis (24/7), Direktur Utama Pertamina Simon Aloysius Mantiri menyampaikan pentingnya kolaborasi dengan mitra kerja untuk mencapai target zero fatality atau nol kematian akibat kecelakaan kerja.
Simon menyebutkan, tingkat keselamatan kerja di Pertamina Group saat ini berada pada level yang baik. Namun, hal itu bukan berarti perusahaan berpuas diri. Menurutnya, perbaikan dan penguatan budaya HSSE harus dilakukan terus-menerus, baik di internal maupun eksternal perusahaan.
“Satu nyawa yang hilang tetaplah terlalu banyak. Zero fatality adalah target utama yang tidak boleh ditawar,” tegas Simon dalam sambutannya.
Ia menekankan bahwa seluruh pihak yang terlibat dalam rantai bisnis Pertamina—baik di lapangan maupun di belakang meja—memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga keselamatan diri, rekan kerja, aset perusahaan, dan lingkungan sekitar.
Pertamina juga mendorong mitra kerja untuk terus meningkatkan kompetensinya. Selain memastikan setiap pekerja memiliki kapabilitas yang sesuai, Simon juga mengajak semua pihak untuk berani menghentikan pekerjaan apabila ada potensi risiko yang membahayakan.
“Tidak ada target operasional yang lebih penting dari keselamatan. Kami ingin Pertamina dan para mitra terus berkolaborasi dan memberikan kontribusi terbaik bagi perusahaan dan negara,” tambah Simon.
Senada dengan itu, Direktur Penunjang Bisnis Pertamina M. Erry Sugiharto menekankan bahwa aspek HSSE adalah prioritas utama dalam seluruh aktivitas pengadaan barang dan jasa. Ia menyebut, mitra kerja bukan sekadar penyedia, melainkan bagian dari strategi besar perusahaan.
“Kami ingin keselamatan menjadi budaya kerja, bukan hanya kewajiban administratif,” ujar Erry.
Sementara itu, VP Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menjelaskan bahwa penguatan aspek keselamatan kerja menjadi bagian dari strategi keberlanjutan perusahaan. Beberapa langkah yang sudah diambil termasuk sertifikasi ISO 45001 untuk seluruh unit operasi berisiko tinggi, serta implementasi berbagai instrumen seperti MERRAT, CSMS, dan SUPREME.
“Sebagai perusahaan energi dengan risiko tinggi, HSSE adalah komitmen utama. Kami ingin menciptakan iklim bisnis yang sehat dan berdampak langsung terhadap kesejahteraan masyarakat,” kata Fadjar.

Dengan pendekatan safety over profit, Pertamina berharap langkah-langkah ini tidak hanya menekan angka kecelakaan kerja, tetapi juga memperkuat keberlanjutan operasional jangka panjang. (*)
Deskripsi:
Pertamina tegaskan komitmen HSSE di Supplier Summit 2025, targetkan zero fatality dan dorong mitra kerja jadikan keselamatan sebagai budaya.
Tag:
Pertamina, keselamatan kerja, HSSE, zero fatality, summit 2025, mitra kerja pertamina, budaya keselamatan kerja, ISO 45001, SUPREME HSSE, sustainability pertamina
Leave a Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked with *