ads_hari_koperasi_indonesia_74

BI: Tarif Resiprokal AS Berlaku, Pertumbuhan Ekonomi Dunia Melesu

BI: Tarif Resiprokal AS Berlaku, Pertumbuhan Ekonomi Dunia Melesu

Jakarta, hotfokus.com

Bank Indonesia (BI) memperkirakan kebijakan kenaikan tarif resiprokal AS yang berlaku mulai 1 Agustus 2025 akan membuat prospek pertumbuhan ekonomi dunia melesu, khususnya di negara maju.

“Pertumbuhan ekonomi di AS, Eropa, dan Jepang dalam tren menurun di tengah ditempuhnya kebijakan fiskal ekspansif dan longgarnya kebijakan moneter di negara tersebut,” kata Direktur Eksekutif Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, dalam keterangannya terkait hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI), Rabu (16/7/2025).

Demikian pula kinerja ekonomi Tiongkok juga diperkirakan belum kuat, di tengah berbagai strategi diversifikasi ekspor. Sementara ekonomi India diprediksi tetap baik, karena didukung permintaan domestik.

Sehingga BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi dunia 2025 masih belum kuat. Hanya sekitar 3,0 persen. Tekanan inflasi AS masih menurun sehingga mendorong tetap kuatnya ekspektasi arah menurunnya Fed Funds Rate (FFR) ke depan.

Di sisi lain, pergeseran aliran modal keluar dari AS ke Eropa dan negara berkembang serta komoditas yang dianggap aman seperti emas, terus berlanjut sejalan dengan meningkatnya risiko ekonomi AS, termasuk risiko fiskal.

Perkembangan ini mendorong berlanjutnya pelemahan indeks mata uang dolar AS terhadap mata uang negara maju (DXY) dan negara berkembang (ADXY).

Ke depan, BI mengingatkan perlunya kewaspadaan serta respons dan koordinasi kebijakan yang lebih kuat guna memitigasi ketidakpastian perekonomian dan pasar keuangan global yang masih tinggi serta menjaga ketahanan eksternal, menjaga stabilitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi di dalam negeri. (bi)

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *