Jakarta, hotfokus.com

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) akan mengembangkan batang sawit tua ex-replanting disulap menjadi produksi nira gula. Hilirisasi ini hilirisasi kelapa sawit untuk meningkatkan ekonomi masyarakat.

“Pemanfaatan batang sawit tua dalam produksi nira gula sawit tak sekadar inovasi industri, tapi juga solusi sustainable pemberdayaan ekonomi rakyat, terutama di masa awal replanting yang selama tiga tahun tanaman replanting belum dimanfaatkan,” kata Dirjen Industri Agro Kemenperin, Putu Juli Ardika, dalam keterangannya Selasa (24/6/2025).

Dijelaskan, proyek percontohan ini merupakan inisiatif langkah nyata mengimplementasikan percepatan hilirisasi industri kelapa sawit dengan mengoptimalkan potensi bahan baku alternatif batang sawit tua ex-replanting yang belum dimanfaatkan.

Sesuai hitungan, Putu mengungkap satu hektar lahan sawit terdiri dari 25-30 pohon tua mampu menghasilkan 5.000 hingga 6.000 liter nira/bulan. Jika dikalikan dengan target replanting sebesar 300.000 hektar/tahun, potensi produksi nira gula sawit bisa mencapai sekitar 1,5 hingga 1,9 juta kilo liter/tahun, dengan nilai pasar sekitar Rp3 triliun.

“Potensi ini sangat signifikan untuk menumbuhkan usaha kerakyatan berbasis pemberdayaan masyarakat sekitar lokasi perkebunan,” ujarnya.

Apalagi, Putu menambahkan produk gula merah yang dihasilkan dari nira gula sawit memiliki pasar yang sangat prospektif sebagai bahan baku industri kecap, sirop tradisional, dan gula cair siap konsumsi.

Karena itu, ia menegaskan keterlibatan perusahaan perkebunan kelapa sawit, koperasi serta UMKM diharapkan dapat menciptakan sinergi yang menguntungkan kedua belah pihak sekaligus memperkuat keberlanjutan ekonomi masyarakat. (bi)