Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) mengungkap pengiriman uang (remitansi) dari pekerja migran tak hanya berdampak terhadap perekonomian, tapi juga bisa memperkuat penanganan masalah sosial dan daerah.
“Selama 2024, devisa yang didapat dari remitansi Rp251 triliun. Sehingga pentingnya menempatkan remitansi sebagai instrumen strategis,” kata Wakil Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Dzulfikar Ahmad Tawalla, saat rakor bersama Danantara, Bank Indonesia (BI) dan Komdigi membahas penguatan pengelolaan remitansi Pekerja Migran Indonesia, Senin (23/6/2025).
Disebutkan, para pekerja migran Indonesia setiap bulan mengirim uang ke keluarga di Indonesia. Tapi sayangnya, uang kiriman tersebut masih banyak terbebani biaya admin yang tinggi, sehingga dana yang diterima keluarga berkurang cukup signifikan.
“Kami mendorong solusi nyata untuk memangkas biaya dan memperkuat layanan remitansi yang cepat, mudah dan murah,” tandasnya.
Apalagi data BI menyebutkan remitansi dari para pekerja migran Indonesia sepanjang 2024 mencapai 15,7 miliar dolar AS. Angka tersebut tak hanya menunjukkan kontribusi signifikan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional sekitar 1 persen, tapi juga memperkuat ketahanan ekonomi melalui dukungan terhadap neraca pembayaran negara.
Bahkan Survei Bank Indonesia tahun 2019 menunjukkan bahwa 68 persen gaji pekerja migran dikirim ke Indonesia, dimanfaatkan selain untuk kebutuhan hidup sehari-hari (48 persen), investasi (21 persen), menabung (7 persen), bisnis/usaha (5 persen) dan lainnya (9 persen).
“Artinya, remitansi turut berperan untuk mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan,” jelasnya.
Karenanya, Kementerian P2MI mendorong sinergi lintas sektor, termasuk kerja sama dengan Bank Indonesia, OJK, perusahaan teknologi keuangan, serta Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara. Tujuannya adalah memperluas digitalisasi remitansi agar lebih cepat, murah, dan transparan, sekaligus membangun literasi keuangan dan investasi berkelanjutan untuk pekerja migran Indonesia dan keluarganya. (bi)
Leave a Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked with *