Jakarta, hotfokus.com

Keren, langkah pemerintah menerbitkan Inpres No 10/2025 mulai berbuah manis. Selain bisa menstabilisasikan harga dan melindungi petani, Indonesia mulai bisa mengekspor jagung.

“Kita patut bersyukur karena produksi jagung dalam negeri terus meningkat pesat. Bahkan kita sudah mulai dapat ekspor jagung. Ini karena visi Presiden Prabowo tidak hanya swasembada saja, tapi Indonesia harus mampu jadi lumbung pangan dunia,” kata Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, dalam keterangannya Senin (23/6/2025).

Dalam pidato di St. Petersburg International Economic Forum (SPIEF) 2025 di Rusia (20/6/2025), Presiden Prabowo Subianto mengungkap komoditas jagung termasuk yang ditargetkan dapat mencapai swasembada, sehingga bisa menjadi andalan ekspor Indonesia.

Karena itu, Arief optimistis Indonesia akan mencapai tujuan (swasembada) dalam beberapa tahun. (Selanjutnya) dalam beberapa tahun ke depan, bisa (menjadi) eksportir utama beras dan jagung, sebagaimana yang dikatakan Presiden Prabowo Subianto.

Pada 20 Juni 2025, ia mengaku serapan jagung dalam negeri yang dilakukan Bulog mencapai 50.490,03 ton. Upaya percepatan terus dilakukan di berbagai wilayah penghasil jagung melalui kolaborasi aktif dengan Bulog, dinas pangan provinsi serta kabupaten/kota.

“Upaya pencapaian swasembada jagung ini juga mendapat dukungan penuh dari lintas kementerian dan lembaga, termasuk Kementan, Kemenkeu, Kemendag hingga TNI dan Polri,” tambahnya. (bi)