Jakarta, Hotfokus.com

Subholding Upstream Pertamina, PT Pertamina Hulu Energi (PHE), mencatatkan capaian signifikan sepanjang 2024. Produksi migas PHE tembus 1,045 juta barel setara minyak per hari (MBOEPD), menjadikannya penyumbang 69 persen minyak dan 37 persen gas nasional.

Tak hanya dari sisi volume, performa teknis juga impresif. Sepanjang tahun, PHE menyelesaikan 22 sumur eksplorasi, 821 sumur pengembangan, serta hampir 37 ribu layanan sumur. Capaian ini tetap tumbuh di tengah fluktuasi harga minyak dan ketidakpastian geopolitik global.

“PHE terus berkomitmen mendukung target swasembada energi nasional, sejalan dengan visi Presiden dalam Asta Cita,” ujar Direktur Utama PHE, Chalid Said Salim.

Di sisi keuangan, PHE membukukan laba bersih USD3,12 miliar—naik 14,5 persen dibanding 2023. Temuan sumber daya 2C juga meningkat, dengan dua penemuan besar dari struktur Tedong dan Padang Pancuran, total 248 juta BOE. Ini menjadi temuan terbesar Pertamina dalam 15 tahun terakhir.

Ekspansi global pun terus digarap. PHE memperoleh wilayah kerja baru di Malaysia, Sulawesi Tenggara, dan Jawa Timur, dengan potensi sumber daya 3 miliar BOE.

Dari sisi keberlanjutan, PHE berhasil memangkas emisi karbon lebih dari 1 juta ton CO2e, dan mengantongi provisional rating ESG “BBB” dari MSCI. Selain itu, PHE meraih 12 PROPER Emas dari KLHK serta nilai GCG 86,29, mencerminkan tata kelola perusahaan yang sangat baik.

Fokus lokal juga diperkuat lewat realisasi TKDN sebesar 61,06 persen, naik dari tahun sebelumnya. PHE juga mengimplementasikan Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) berstandar ISO 37001:2016 sebagai bagian dari komitmen terhadap transparansi dan integritas.

Menurut VP Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, PHE akan terus mendorong produksi migas nasional dan menjaga ketahanan energi lewat inovasi dan efisiensi berkelanjutan. (*)