Jakarta, Hotfokus.com
Pemerintah resmi merilis RUPTL 2025–2034, dan arah transisi energi makin jelas: Indonesia serius banget beralih ke energi baru terbarukan (EBT). Dari total penambahan pembangkit 69,5 GW, sekitar 76 persen bakal datang dari EBT dan energy storage. Gede banget, kan?
Yang jadi bintang utama? Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan kapasitas 17,1 GW. Disusul PLTA 11,7 GW, angin 7,2 GW, panas bumi 5,2 GW, bioenergi 0,9 GW, dan bahkan nuklir 0,5 GW. Gak ketinggalan, sistem penyimpanan energi juga dibangun: ada battery storage hingga pumped storage totalnya 10,3 GW!
Menurut Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, proyek-proyek ini bakal tersebar dari Sumatra sampai Papua. “Indonesia punya potensi energi terbarukan yang luar biasa, jadi semua daerah kita dorong pakai energi bersih,” ujar Bahlil dalam keterangan resminya, Kamis (5/6/2025).
Khusus kawasan Jawa, Madura, dan Bali (Jamali) yang kaya sinar matahari, PLTS bakal digencarkan. Di sisi lain, wilayah 3T seperti Papua, Maluku, dan NTT juga ikut dapat jatah pembangkit hijau. Jadi gak cuma kota besar yang maju, tapi juga daerah pelosok.

Sementara itu, Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi lebih fokus ke pembangkit tenaga air (PLTA), karena potensi aliran sungai di sana melimpah. Serius deh, semuanya udah dirancang rapi: lokasinya di mana, kapan mulai dibangun, semua jelas!
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, juga siap tancap gas. “RUPTL ini jadi peta jalan buat PLN menuju sistem listrik yang lebih hijau dan adil,” kata Darmawan.
Target akhirnya? Indonesia jadi negara beremisi nol alias net zero dengan listrik yang andal, bersih, dan merata. Yuk, dukung energi masa depan! (*)
Leave a Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked with *