Jakarta, hitfokus.com
Transisi energi bukan hanya bicara teknologi, tapi juga soal siapa yang menjalankannya. Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menegaskan, sektor Ketenagalistrikan, Energi Baru Terbarukan, dan Konservasi Energi (KEBTKE) bakal jadi penyumbang terbesar lapangan kerja hingga 2030.
Tak main-main, sebanyak 6,2 juta lapangan kerja akan tercipta dari tiga fokus utama Kementerian ESDM: peningkatan lifting migas, hilirisasi sektor energi, dan transisi energi. Menariknya, 79 persen dari 3.764 jenis pekerjaan itu berasal dari sektor KEBTKE.
“Paling besar justru di sektor energi terbarukan. Ini jadi peluang besar untuk menciptakan SDM unggul,” ujar Bahlil saat membuka Human Capital Summit 2025 di Jakarta (3/6/2025).
Menanggapi hal ini, PLN menyatakan siap bersinergi dengan pemerintah mencetak SDM berkualitas. Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menekankan pentingnya peran manusia di balik keberhasilan energi bersih.
“Transisi energi butuh talenta terbaik. SDM unggul adalah kunci masa depan energi Indonesia,” tegasnya.
Melalui Institut Teknologi PLN (IT PLN), perseroan rutin memberikan beasiswa dari jenjang SMA/SMK hingga perguruan tinggi, khusus di bidang energi bersih. Tak hanya itu, program pelatihan teknis, studi lanjut, hingga kolaborasi internasional juga terus ditingkatkan.
Sejak 2021, PLN telah mengirim 1.902 pegawai untuk studi S2 dan S3, dalam dan luar negeri, fokus pada energi bersih. Bahkan, RUPTL 2025–2034 ditargetkan menyerap 1,7 juta tenaga kerja di sektor ketenagalistrikan.

Misi besar ini juga sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto untuk menciptakan kemandirian energi nasional, dan menjadikan Indonesia sebagai pemimpin energi masa depan. (*)
Leave a Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked with *