Jakarta, hotfokus.com
Transisi energi ke sumber yang lebih bersih semakin nyata. Kali ini, PLN (Persero) menggandeng Pemerintah Kabupaten Gayo Lues, Aceh, untuk mengembangkan pembangkit listrik tenaga air skala kecil. Kerja sama ini ditandai lewat penandatanganan nota kesepahaman atau MoU di Banda Aceh pada Kamis (22/5/2025).
Langkah ini jadi bagian dari komitmen PLN mendukung swasembada energi sekaligus percepatan target Net Zero Emissions. MoU tersebut mencakup pemanfaatan aset PLTMH (Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro) serta pengembangan ketenagalistrikan di wilayah Gayo Lues.
“Kami membuka diri untuk investor yang ingin terlibat dalam proyek ini, tentunya tetap menjaga keberlanjutan lingkungan seperti daerah aliran sungai,” ujar Evy Haryadi, Direktur Transmisi dan Perencanaan Sistem PLN dalam keterangannya, Minggu (1/6/2025).
Saat ini, Aceh baru memanfaatkan 34,12 MW dari total potensi energi hidro sebesar 3.619 MW. Di Gayo Lues sendiri, ada 16 titik potensial untuk PLTMH. Tiga di antaranya — Aih Selah, Aih Nuso, dan Nengar II — akan menjadi prioritas pengembangan.
General Manager PLN UID Aceh, Mundhakir, menyebut proyek ini bisa jadi percontohan nasional untuk PLTMH hingga PLTPH (Piko Hidro). Tujuan akhirnya adalah memanfaatkan sumber daya lokal secara optimal dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.
Bupati Gayo Lues, Suhaidi, menambahkan bahwa daerahnya memiliki tiga DAS besar dengan potensi luar biasa yang belum tergarap maksimal.
“Kami siap sambut investor. Ini penting untuk tingkatkan pendapatan daerah dan kesejahteraan masyarakat,” katanya.

Kerja sama ini diharapkan jadi awal dari kemandirian energi berbasis potensi lokal yang berkelanjutan. (*)
Leave a Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked with *