Jakarta, hotfokus.com
Di awal masa pemerintahannya, Presiden Prabowo Subianto langsung tancap gas dengan memberikan dua mandat penting kepada Kementerian Koperasi dan UKM. Fokus utamanya? Meningkatkan kesejahteraan masyarakat lewat penguatan sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Menurut Sekretaris Kemenkop UKM, Arif Rahman Hakim, saat ini hampir 97 persen dari 56 juta pelaku usaha di Indonesia masih berada di level mikro. Artinya, mayoritas masih bergerak dalam skala ekonomi kecil yang hanya mampu memenuhi kebutuhan dasar alias ekonomi subsisten.

“Ini jadi tantangan besar. Kalau ingin masyarakat sejahtera, pelaku usahanya harus naik level dengan produktivitas lebih tinggi,” ujar Arif.
Mandat pertama dari Presiden adalah meningkatkan rasio usaha mikro agar bisa naik kelas menjadi usaha kecil dan menengah (UKM). Targetnya, dari baseline 3,06 persen UKM di 2024, bisa naik jadi 3,30 persen di 2029. Tapi, jumlah usaha mikro/ultra mikro juga harus dikendalikan agar tidak terus membengkak.
Mandat kedua, Kementerian UMKM diminta untuk mendorong tumbuhnya jumlah wirausaha baru. Saat ini, rasio kewirausahaan nasional masih di angka 3,08 persen. Targetnya naik tipis jadi 3,10 persen pada 2025 dan melesat ke 3,60 persen di akhir masa pemerintahan 2029.
“Kalau semua pihak kompak—pemerintah pusat, daerah, BUMN, sampai masyarakat—target ini bisa banget kita capai,” kata Arif optimistis.
Dua langkah ini bukan cuma soal data. Tapi strategi penting untuk mengubah struktur ekonomi Indonesia ke arah yang lebih kuat dan mandiri. (DIN/GIT)
Leave a Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked with *