ads_hari_koperasi_indonesia_74

Budi Arie Beberkan 3 Musuh Kopdes Merah Putih: Ketakutan, Kecurigaan dan Keraguan

Budi Arie Beberkan 3 Musuh Kopdes Merah Putih: Ketakutan, Kecurigaan dan Keraguan

Jakarta, hotfokus.com

Apa yang membuat program Koperasi Desa atau Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih masih jalan di tempat di banyak wilayah? Menteri Koperasi dan UKM Budi Arie Setiadi menyebut ada tiga musuh utama yang kerap menjadi batu sandungan: ketakutan, kecurigaan, dan keragu-raguan, atau yang disebutnya sebagai “penyakit 3K”.

Menurut Budi Arie, ketiga sikap tersebut membuat banyak desa enggan memulai proses pembentukan koperasi, termasuk tidak segera menggelar Musyawarah Desa Khusus (Musdesus) yang merupakan langkah awal pendirian Kopdes.

“Musuhnya Kopdes Merah Putih itu adalah ketakutan, kecurigaan, keragu-raguan. Padahal negara ini dibangun karena optimisme, bukan keragu-raguan,” ujar Budi Arie, Selasa (6/5/2025).

Program Kopdes Didukung Presiden dan Diawasi Banyak Pihak

Untuk menjawab keraguan masyarakat, Budi menegaskan bahwa program Kopdes Merah Putih ini mendapat dukungan penuh dari pemerintah pusat. Bahkan, Presiden Prabowo Subianto disebut telah menyatakan komitmennya sejak awal terhadap inisiatif ini.

Dalam pelaksanaannya, Kementerian/Lembaga lain juga ikut terlibat untuk mengawal program, memastikan pelaksanaannya profesional, dan menjaga kredibilitas kelembagaan koperasi.

“Negara ini dibangun karena optimisme, karena kita semua petarung,” kata Budi menekankan pentingnya keyakinan dan partisipasi masyarakat.

Transparansi Jadi Kunci: Pengurus Dipilih Terbuka Lewat Musdesus

Budi Arie menjelaskan, struktur pengurus Kopdes akan dipilih secara terbuka melalui Musdesus. Ini penting untuk memastikan koperasi yang terbentuk bisa dijalankan secara transparan, profesional, dan akuntabel.

Pengawasan pun akan dilakukan secara partisipatif, melibatkan seluruh elemen masyarakat desa. Hal ini diharapkan mampu menghapus kekhawatiran publik soal pengelolaan koperasi yang selama ini sering dikaitkan dengan penyimpangan.

“Kopdes Merah Putih ini harus dikelola dengan transparan, profesional dan akuntabel. Kita ingin membentuk kelembagaan ekonomi desa yang kuat, tangguh, dan berkelanjutan,” pungkasnya.

Kesimpulan: Saatnya Desa Percaya Diri Bangun Ekonomi Sendiri

Pernyataan Menkop ini menjadi ajakan terbuka bagi masyarakat desa untuk menghilangkan stigma lama dan ikut serta membangun ekonomi kerakyatan berbasis koperasi. Dengan dukungan pemerintah dan pengawasan yang menyeluruh, Kopdes Merah Putih diharapkan bisa menjadi fondasi ekonomi desa yang berdaya tahan.

Ketika ketakutan dan keraguan diganti dengan partisipasi dan optimisme, desa bisa jadi pusat kekuatan ekonomi Indonesia. (DIN/GIT)

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *