Jakarta, hotfokus.com

Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu), Suahasil Nazara, mengaku realisasi anggaran belanja negara hingga 31 Maret 2025 mencapai Rp620,3 triliun. Belanja negara tersebut untuk memacu ekonomi triwulan I-2025.

“Belanja negara sudah 17,1 persen dari total pagu APBN 2025 sebesar Rp3.621,3 triliun,” katanya dalam keterangan persnya, Rabu (30/4/2025).

Menurut Wamenkeu, belanja negara tersebut meliputi
belanja pemerintah pusat Rp413,2 triliun melalui Kementerian dan Lembaga (K/L) mencapai Rp196,1 triliun dan belanja non KL sebesar Rp217,1 triliun.

Dijelaskan, anggaran belanja K/L Rp196,1 triliun dialokasikan untuk belanja pegawai Rp79,5 triliun atau 26 persen APBN, belanja bantuan sosial Rp38,9 triliun atau 28,8 persen APBN, belanja modal sebesar Rp25,9 triliun atau 11,1 persen APBN, dan belanja barang sebesar Rp51,8 triliun atau 10,7 persen APBN.

Secara rinci, belanja pegawai di antaranya digunakan untuk belanja pegawai, termasuk gaji, tunjangan profesi guru, tunjangan kinerja, dan vakasi. Sedangkan belanja bantuan sosial disalurkan untuk Program Keluarga Harapan (PKH) sebesar Rp7,3 triliun, kartu sembako Rp11 triliun, dan iuran peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) JKN Rp11,6 triliun. Program Indonesia Pintar (PIP) dan KIP Kuliah masing-masing mendapat Rp1,5 triliun dan Rp6,7 triliun.

“Pemerintah juga menyalurkan Rp800 miliar untuk pelaksanaan asistensi dan rehabilitasi sosial, serta bantuan makanan bagi lansia, anak, penyandang disabilitas, dan korban bencana,” tambah Wamenkeu.

Untuk belanja non K/L yang mencapai Rp217,1 triliun. Dana tersebut digunakan untuk pembayaran pensiun Rp58,9 triliun serta subsidi energi dan pupuk Rp32,4 triliun.

“Subsidi tersebut mencakup BBM sebanyak 2.906,7 kiloliter, elpiji 3 kg sebanyak 1,368 juta kilogram, listrik untuk 41,9 juta pelanggan, serta pupuk sebesar 1,7 juta ton,” kata Wamenkeu. (bi)