Jakarta, hotfokus.com

Selama triwulan pertama (Januari-Maret 2025), Kementerian Perdagangan (Kemendag) menerima 1.657 pengaduan dari konsumen.

“Dari jumlah itu, persentase pengaduan konsumen terkait transaksi perdagangan sistem elektronik (niaga-el) masih tertinggi tercatat 1.637 pengaduan atau 99 persen,” kata Dirjen Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga (PKTN) Kemendag, Moga Simatupang, Senin (28/4/2025).

Ia mengungkap kasus perdagangan sistem elektronik yang banyak diadukan konsumen yakni barang yang dipesan tidak datang. Barang datang, tidak sesuai dengan yang dijanjikan dan pengembalian uang (refund) yang belum diproses lokapasar (marketplace).

Pengaduan terbesar lainnya adalah sektor jasa keuangan dan sektor elektronik kendaraan bermotor. “Pada sektor jasa keuangan, pengaduan konsumen terkait permasalahan isi ulang saldo, sistem pembayaran pada paylater dan kartu kredit,” jelas Moga.

Untuk sektor elektronik dan kendaraan bermotor, kasus pengaduan konsumen lebih banyak terkait barang tidak sesuai dengan yang dijanjikan. Barang rusak dan klaim garansi ke pusat layanan (service center).

Atas pengaduan tersebut, ia menambahkan PKTN memberi berbagai kemudahan layanan dan meningkatkan penyelesaian pengaduan konsumen. “Ini sebagai wujud tindakan nyata pemerintah melindungi konsumen, menciptakan konsumen berdaya serta pelaku usaha yang tertib,” katanya. (bi)