Jakarta, hotfokus.com
Indonesia dan Arab Saudi akan memperkuat kerjasama di sektor petrokimia dan hilirisasi industri mineral.
“Dengan terjalinnya kolaborasi ini akan dapat memacu perekonomian bagi kedua negara yang lebih bernilai tambah, inklusif dan berkelanjutan,” kata Menteri Perindustrian (Menperin), Agus Gumiwang Kartasasmita, usai menerima Menteri Industri dan Sumber Daya Mineral Kerajaan Arab Saudi, Bandar bin Ibrahim Alkhorayef, Rabu (16/4/2025).
Di industri petrokimia, Agus mengaku Indonesia masih membutuhkan, terutama sektor hilirnya dalam upaya mendukung sektor turunannya. Apalagi, industri petrokimia merupakan mother of industry selain industri logam. Sementara Arab Saudi ingin bekerja sama dengan Indonesia dalam pengembangan hilirisasi mineral untuk juga menjadi pemain global.
Disebutkan, Indonesia dengan memiliki pengalaman yang lebih panjang dalam membangun sektor industri manufaktur, akan dapat menjadi model bagi pengembangan industri di Arab Saudi. “Mereka juga akan tukar pikiran dengan Indonesia dalam mengembangkan kawasan industri, di mana Indonesia sudah dapat mengelolanya dengan baik, yang saat ini sudah mencapai lebih dari 150 kawasan industri,” jelasnya.
Terlebih lagi kedua negara telah memiliki visi besar yang selaras dalam melaksanakan transformasi ekonomi, termasuk dalam meningkatkan diversifikasi industri dan investasi global. Indonesia dengan Visi Indonesia Emas 2045 dan Arab Saudi dengan Visi Saudi Vision 2030.
Selama ini, Agus mengungkap hubungan perdagangan dan investasi kedua negara pada sektor industri terus meningkat. Total perdagangan antara Indonesia dan Arab saudi, khususnya produk non-migas pada 2024 mencapai 3,3 miliar dolar AS dengan pertumbuhan sebesar 14,5 persen dari tahun 2020-2024. “Nilai perdagangan ini perlu ditingkatkan lagi, telebih kedua negara termasuk anggota G20 yang sama-sama memiliki kekuatan ekonomi yang cukup potensial,” tambahnya. (bi)
Leave a Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked with *