ads_hari_koperasi_indonesia_74

PMI Manufaktur RI Tembus 52,4, Tanda Positif di Tengah Bayang-Bayang Perang Dagang

PMI Manufaktur RI Tembus 52,4, Tanda Positif di Tengah Bayang-Bayang Perang Dagang

Jakarta, hotfokus.com

Industri manufaktur Indonesia terus menunjukkan tren positif meski situasi global dibayangi ketegangan perang dagang. Data terbaru menunjukkan Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur Indonesia mencapai level 52,4 pada Maret 2025, menandai ekspansi yang konsisten sejak Desember 2024.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu, menyampaikan bahwa pertumbuhan ini ditopang oleh peningkatan permintaan dalam negeri selama bulan Ramadan dan Idulfitri, serta menguatnya permintaan ekspor. Optimisme pelaku usaha terhadap prospek ekonomi nasional juga menjadi faktor penting.

“Ini mencerminkan keberlanjutan produksi yang didorong oleh stabilnya permintaan dan prospek ekonomi yang positif,” ujar Febrio dalam keterangan resmi, Rabu (9/4/2025).

Sejumlah negara mitra dagang utama Indonesia seperti Tiongkok (PMI 51,2), India (58,1), dan Amerika Serikat (50,2) juga mencatatkan ekspansi sektor manufaktur. Kondisi ini ikut mendorong permintaan terhadap produk ekspor Indonesia dan memperkuat daya saing industri nasional.

Dari sisi konsumsi, Indeks Kepuasan Konsumen (IKK) mencapai 126,4 pada Februari 2025, mengindikasikan tingkat kepercayaan masyarakat yang tinggi terhadap kondisi ekonomi saat ini dan masa depan. Sementara itu, Indeks Penjualan Ritel (IPR) tumbuh 0,5% secara tahunan, terutama didorong penjualan suku cadang dan aksesori otomotif.

Perkembangan ini menegaskan bahwa konsumsi domestik tetap menjadi penopang utama pertumbuhan ekonomi di kuartal pertama 2025. Pemerintah pun terus menjaga stabilitas harga dan daya beli masyarakat melalui kebijakan fiskal yang kredibel dan terukur. (SA/GIT)

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *