ads_hari_koperasi_indonesia_74

KKP: 100 Ton Ikan Senilai Rp2,2 Miliar Mati di Waduk Jatiluhur

KKP: 100 Ton Ikan Senilai Rp2,2 Miliar Mati di Waduk Jatiluhur

Jakarta, hotfokus.com

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengungkap kematian ikan secara massal di Waduk Jatiluhur, karena fenomena alam tahunan akibat cuaca ekstrim. Saat ini, KKP tengah mengecek penyebab matinya ikan di waduk tersebut.

“Cuaca cuaca ekstrim memicu massa air menurun hingga terjadi upwelling yang menyebabkan pasokan oksigen berkurang secara drastis,” kata Dirjen Perikanan Budidaya KKP, Tb Haeru Rahayu, dalam keterangannya, Senin (10/2/2025).

Dirjen mengaku total kematian ikan massal di Waduk Jatiluhur sebanyak kurang lebih 100 ton atau senilai Rp 2,2 miliar.

Seharusnya, ia menambahkan fenomena tahunan kematian ikan massal tak terjadi lagi, karena setiap tahun selalu mengimbau daerah yang memiliki perairan umum. Selain melalui surat pemberitahuan, juga petunjuk teknis pencegahan dan penanganan kematian massal ikan budidaya di Daerah Aliran Sungai (DAS), seperti Waduk Citarum Cirata, Saguling dan Waduk Jatiluhur.

Hasil pengecekan dari tim KKP menyebutkan penggunaan Keramba Jaring Apung (KJA) sudah tidak sesuai dan melebih kapasitas. KKP juga selalu mengingatkan jumlah penggunaan KJA yang sesuai dengan standar dan daya dukung dengan zonasi yang telah ditentukan.

“Termasuk juga periode budidaya yang direkomendasikan boleh dilakukan, kami selalu ingatkan dan Penyuluh KKP juga rutin melakukan pendampingan ke masyarakat pembudidaya,” jelasnya.

Menurutnya, berbagai upaya pencegahan dan pengendalian kematian massal telah dilakukan KKP. Diharapkan masyarakat pembudidaya bisa mengambil langkah antisipatif agar tidak rugi. “Peringatan cuaca ekstrim sudah kami himbau dan tanda kualitas air tidak bagus juga sudah mulai kelihatan. Kenapa tidak dilakukan panen total atau panen awal sehingga risiko kematian massal dapat dihindari,” katanya. (bi)

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *