ads_hari_koperasi_indonesia_74

Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Sudah Tertuang Dalam RUPTL Kementerian ESDM

Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Sudah Tertuang Dalam RUPTL Kementerian ESDM

Jakarta, hotfokus.com

Guna mencapai target pertumbuhan ekonomi nasional 8%, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menyiapkan rancangan pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan yang tertuang dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) ke depan.

Terkait hal itu, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengatakan, pengembangan infrastruktur ketenagalistrikan secara masif merupakan kunci kesiapan pertumbuhan ekonomi 8%. Menurutnya, peresmian proyek ketenagalistrikan oleh Presiden Prabowo Subianto ini menjadi langkah nyata Pemerintah untuk mencapai target tersebut.

“Dari 37 proyek yang diresmikan, nilai investasinya Rp 72 triliun. (Ini) dalam rangka menerjemahkan kebijakan Bapak Presiden untuk kita menyiapkan infrastruktur listrik, mencapai pertumbuhan ekonomi nasional sekitar 8%,” kata Bahlil.

Menurutnya, membangun transmisi untuk menyalurkan listrik dari pembangkit-pembangkit EBT ke pusat-pusat demand perlu dilakukan supaya konsumsi listrik per kapita melompat menjadi 6.000 sampai 6.400 kWh per kapita per tahun.

“Kita memang punya kekayaan sumber daya alam untuk pembangkit listrik tenaga matahari, air, angin, maupun yang lain-lain. Tapi problem kita sekarang adalah jaringan yang dulu dipasang tidak didesain untuk menjemput tempat-tempat di mana kita membangun pembangkit EBT. Karena itu kita mendorong untuk membangun jaringan ke depan, kurang lebih sekitar 8.000 kilometer,” papar Bahlil.

“Keberadaan 37 proyek ketenagalistrikan yang baru diresmikan ini juga akan meningkatkan keandalan dan kecukupan daya listrik saat ini serta mengurangi konsumsi BBM secara signifikan,” sambungnya.

Sementara Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo mengaku siap melaksanakan komitmen Pemerintah dan rencana usaha di sektor ketenagalistrikan yang disusun oleh Kementerian ESDM.

“Kami terus membangun kapasitas SDM yang semakin mumpuni, organisasi yang kian lincah, dan kolaborasi yang semakin luas dengan berbagai negara dan perusahaan nasional maupun multinasional. Sehingga PLN sebagai pengelola sektor kelistrikan nasional jadi semakin kuat, keuangannya kian sehat, dan geraknya makin trengginas,” pungkasnya.()

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *