ads_hari_koperasi_indonesia_74

Momentum Kebangkitan Produk Fesyen Nasional, Menteri UKM Apresiasi Gelaran IN2MF

Momentum Kebangkitan Produk Fesyen Nasional, Menteri UKM Apresiasi Gelaran IN2MF

Jakarta, hotfokus.com

Kementerian Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) mengapresiasi upaya Bank Indonesia (BI) yang menjadi mitra utama dalam penyelenggaraan Indonesia International Modest Fashion Festival (IN2MF) karena dinilai menjadi momentum kebangkitan produk fesyen yang diproduksi oleh UMKM.

Menteri UMKM, Maman Abdurrahman mengatakan Indonesia berpeluang besar untuk menjadi kiblat fesyen dunia khususnya fesyen muslim. Untuk itu Kementerian UMKM akan terus memperkuat kolaborasi dengan banyak pihak untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat modest fashion global.

“Kami melihat prospek kemajuan fesyen syariah luar biasa potensinya di Indonesia. Maka untuk meningkatkan ekonomi, kita semua harus bergandengan tangan untuk mendorong kemajuan industri fesyen dan kreatif di Indonesia,” kata Maman Abdurahman dalam sambutannya pada pembukaan IN2MF yang merupakan rangkaian dari acara Indonesia Shari Economic Festival (ISEF) ke-11 di JCC, Jakarta, Rabu (30/10/2024).

Maman berharap gelaran seperti IN2MF ini dapat rutin digelar setiap tahun karena sangat prospektif sebagai media pemasaran produk fesyen di pasar global. Selain itu ajang ini dapat menjadi media komunikasi dan sinergi antar desainer di berbagai wilayah di Indonesia untuk terus meningkatkan produktivitas dan karyanya.

“Kami mengapresiasi setinggi-tingginya kepada Bank Indonesia sebagai fasilitator, pelaku UMKM, desianer sehingga terselenggara acara ini. Kami di Kementerian UMKK bersama BI akan terus mendukung bapak ibu smua,” kata Maman.

Maman mengatakan dalam sepuluh tahun terakhir, ekonomi syariah global menunjukkan tren positif dimana belanja konsumen untuk produk halal meningkat dari USD1,62 triliun pada tahun 2012, naik menjadi USD2,29 triliun pada tahun 2022. Diperkirakan pada tahun 2027 akan mencapai USD3 triliun.

Selain itu kebutuhan impor modest fashion juga diperkirakan meningkat dari USD37 miliar pada tahun 2022 menjadi USD47 miliar pada 2027. Dengan pengalaman Indonesia yang pernah menduduki peringkat ketiga dari 81 negara dalam Global Islamic Economy Indicator Ranking, menandakan bahwa Indonesia memiliki ekosistem ekonomi syariah yang kuat di kancah global.

Oleh sebab itu, sudah seharusnya produk fashion yang diproduksi oleh UMKM terutama produk fesyen muslim harus didukung agar memiliki daya saing yang tinggi baik di pasar domestik atau global.

“Realitas UMKM di Indonesia membesarnya ke kiri – kanan atau kedepan – belakang. Jadi kedepan kita harapkan UMKM ini bisa tumbuh naik ke atas atau istilahnya naik kelas,” ujar Maman.

Di tempat yang sama Gubernur BI Perry Warjiyo berkomitmen acara pameran produk fesyen dan rangkaian lainnya akan terus dilakukan setiap tahun dengan berbagai inovasi dan karya-karya baru dari para desainer nasional. Dia berharap agenda IM2MF yang dipadukan dalam acara ISEF K2-11 ini dapat meningkatkan nilai jual terhadap produk-produk fesyen dari UMKM dan desainer.

“Ini adalah acara kita semua yang sangat penting untuk mendukung pelaku usaha fesyen nasional. Jadi mari nikmati acaranya dan beli produk mereka,” kata Perry.

Di tahun ini saja Bank Indonesia mengaku telah menyediakan slot untuk pameran produk fesyen hingga 20 kali. Dia berharap melalui dukungan kegiatan tersebut dapat mengangkat derajat pelaku usaha nasional khususnya UMKM di berbagai daerah di Indonesia di bidang fesyen.

“Terima kasih semuanya terutama untuk pelaku UMKM binaan Bank Indonesia, para desainer karena berkat mereka semua produk fesyen nasional bisa masuk hingga ke pasar Internasional. Ini terjadi karena kerjasama yang apik kita semua,” kata Perry.(DIN/SL)

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *