Jakarta, hotfokus.com

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengaku sampai saat ini masih banyak industri kecil menengah (IKM) yang bergerak di sektor makanan minuman (mamin) belum memenuhi standar GMP (Good Manufacturing Practices) atau Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik (CPPOB).

“Ini bisa diamati dari kondisi bangunan dan sarana produksi yang kurang memadai, sanitasi dan hygiene karyawan yang kurang terjaga,” kata Dirjen Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Reni Yanita, dalam keterangannya, Senin (21/10/2024).

Termasuk juga mesin peralatan yang kurang sesuai dengan persyaratan, pengawasan proses produksi yang kurang baik, sehingga menghasilkan spesifikasi produk akhir yang kurang konsisten.

Untuk itu, pihaknya selalu aktif memacu performa industri mamin khususnya pelaku IKM agar dapat semakin berdaya saing dan berkontribusi bagi perekonomian negara. Salah satunya mempertemukan pelaku IKM mamin dengan sektor ekonomi lainnya, baik dari sisi hulu maupun hilir.

Selain itu juga mempertemukan IKM dengan industri besar yang memiliki program Corporate Social Responsibility (CSR) untuk mendukung program pengembangan IKM.

Kolaborasi pengembangan pelaku IKM dengan industri besar itu salah satunya diwujudkan melalui penandatanganan Nota Kesepahaman antara Ditjen IKMA dengan PT. Arwana Citramulia TBK.

“Kami kembali bersinergi dengan Arwana Ceramics setelah sebelumnya telah menjalin kemitraan untuk menyalurkan CSR bantuan berupa pembuatan dapur bersih bagi IKM gula semut di Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Cilacap dan Kebumen pada tahun 2013 dengan total bantuan sebanyak 12.000 meter persegi keramik,” jelas Reni. (bi)