ads_hari_koperasi_indonesia_74

MenKopUKM : IWAPI Potensial Jadi Pendorong Pertumbuhan Ekonomi

MenKopUKM : IWAPI Potensial Jadi Pendorong Pertumbuhan Ekonomi

Jakarta, hotfokus.com

Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki mengajak Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) untuk terus memperkuat pelaku UMKM perempuan di Indonesia agar terus berkembang dan terhubung dalam kemitraan rantai pasok global.

Teten Masduki saat memberikan sambutan dalam acara Rakernas IWAPI III di Kuala Lumpur, Malaysia mengatakan bahwa peran IWAPI sangat strategis bagi perekonomian terutama dari kaum wanita. Ini sesuai laporan Bank Dunia terbaru (2023) yang menggambarkan semakin strategisnya peran perempuan dalam perekonomian sebuah negara.

Digambarkan bahwa partisipasi perempuan pada negara dengan ekonomi rendah sebesar 24%. Kemudian di negara ekonomi menengah ke bawah dan ke atas masing-masing 32,5 persen dan 34,7 persen serta ekonomi tinggi sebanyak 39,5 persen.

“Temuan ini sekaligus merefleksikan bagaimana formulasi kebijakan ekonomi sebuah negara yang harus mampu memfasilitasi tumbuh kembangnya perempuan baik itu sebagai pelaku Usaha Mikro, Kecil, Menengah maupun Usaha Besar,” kata Teten dalam keterangannya, Rabu (25/9/2024).

Ia juga menambahkan, hal itu harus direlevansikan dengan konteks objektif Indonesia yang memiliki visi untuk menjadi negara maju pada 2045, dimana salah satu targetnya adalah meningkatkan pendapatan perkapita lebih dari 5 kali lipat dari hari ini.

“Maka target tersebut hanya mungkin bisa kita capai bila para pengusaha perempuan ambil bagian untuk meningkatkan produktivitas, nilai tambah, dan daya saing produk UMKM di Tanah Air,” kata Teten.

Sejalan dengan laporan World Economic Forum, sekitar 5 tahun silam dengan mengedepankan partisipasi perempuan pada pasar tenaga kerja maka PDB global akan bertambah 5,3 triliun dolar AS pada 2025.

“Bahkan ILO pada 2018 mengklaim bahwa untuk sektor privat, hadirnya kepemimpinan perempuan dan lingkungan kewirausahaan yang inklusif mampu meningkatkan keuntungan perusahaan hingga 10-15 persen” katanya.

Saat ini tidak kurang dari 60 persen dari pelaku UMKM di tanah air adalah perempuan dimana sebagian besar di antaranya adalah Usaha Mikro.

“Di sinilah peran IWAPI yang sangat diharapkan bagaimana agar IWAPI sebagai perhimpunan dari para pengusaha perempuan dapat ambil bagian untuk menarik sebanyak-banyak pelaku usaha mikro masuk ke dalam inisiatif kemitraan rantai pasoknya,” kata Teten.

Ditegaskan bahwa pemerintah telah menyiapkan kebijakan afirmasi untuk mendukung kemudahan berusaha bagi pelaku UMKM, termasuk perempuan untuk memperluas kapasitas usahanya dan naik kelas. Ini tertuang di dalam PP 7 Tahun 2021 tentang Kemudahan Berusaha Bagi Pelaku UMKM dan koperasi.

“Beberapa terobosannya adalah 40 persen belanja pemerintah untuk beli produk UMKM, 30 perse infrastruktur publik untuk berjualan produk UMKM dan harga sewanya 30 persen di bawah harga normal. Selain itu, adanya kemudahan untuk pembiayaan dan kemitraan,” katanya. (DIN/SL)

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *