Jakarta, hotfokus.com
Brand lokal diklaim memiliki daya saing yang cukup kuat di tengah gempuran produk impor. Salah satunya produk pakaian Jakcloth, Outfest, dan Muslim Market Indonesia.
Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki bahwa di tengah krisis seperti saat Covid-19, UMKM memang memiliki daya tahan yang lebih baik dibandingkan dengan industri besar. Namun hal ini bukan semata-mata UMKM minim tantangan dan hambatan.
“UMKM Indonesia punya daya tahan kuat menghadapi berbagai krisis, terbukti bisa jadi pemenang. Kita sudah buktikan saat Covid-19, bekerja sama dengan berbagai asosiasi bersama mendorong ekonomi Indonesia tetap tumbuh,” ucap Teten Masduki dalam keterangannya, Jumat (2/8/2024).
Potensi ekonomi yang luar biasa dari UMKM, punya kemampuan untuk beradaptasi, terbukti mampu mengakselerasi perubahan ekonomi. Termasuk berhasil mendorong Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) dalam memperketat arus masuk barang ke dalam negeri.
“Pemerintah berusaha memproteksi produk lokal, di tengah persaingan produk asing yang diproduksi dengan harga murah. Di sisi lain, kita menghadapi perdagangan bebas, itu artinya secara model bisnis harus lebih efisien,” ucapnya.
Melalui Indonesia Clothing Summit 2024 di Smesco, KemenKopUKM berupaya untuk mengenalkan brand lokal agar lebih berdaya saing. Teten mendorong pelaku UMKM dapat menjalin kolaborasi dan berkonsolidasi agar tidak lagi memproduksi produk UMKM secara sendiri-sendiri.
“Dengan bergabung, supply chain serta akses pembiayaan juga dipermudah. Karena kalau dibandingkan produk dari luar (negeri), mereka itu sistematis, terintegrasi mulai dari logistiknya, supply chain, hingga marketingnya. UMKM dalam negeri jangan sampai kalah,” ujarnya.
Terkait akses pembiayaan juga diharapkan terus lebih baik ke depan. Meski saat ini pembiayaan perbankan terhadap UMKM baru mencapai 19 persen, masih jauh dari target Presiden Joko Widodo (Jokowi) pembiayaan ke sektor UMKM sebesar 30 persen di tahun 2024.
“Kami sudah usulkan untuk menggunakan credit scoring. Alhamdulillah perkembangannya bagus, karena kami sudah bicara dengan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). OJK juga sedang mempersiapkan infrastrukturnya melalui kebijakan berupa aturan lengkap,” ujarnya.
Sementara itu CEO JakCloth sekaligus salah satu inisiator Indonesia Clothing Summit 2024 Ruddy Lasut menuturkan, event Indonesia Clothing Summit 2024 menunjukkan bahwa keberadaan UMKM dan brand lokal untuk berjaya.
“Kami optimistis, dalam penyelenggaraan Indonesia Clothing Summit 2024 di Smesco dua hari dari 1-2 Agustus 2024, akan mendatangkan sekitar 50 ribu pengunjung. Kalau satu orang saja bisa belanja minimal Rp500 ribu saja, diharapkan juga transaksi bisa mencapai hingga ratusan juta rupiah,” kata Ruddy.
Dia menekankan, Indonesia Clothing Summit 2024 bukan hanya sekadar acara, tetapi sebuah gerakan untuk mendorong inovasi, membangun koneksi, dan mempersiapkan industri fesyen Indonesia untuk masa depan.

“Dengan dukungan penuh dari Kementerian Koperasi dan UKM serta Smesco, acara ini diharapkan menjadi tonggak penting dalam sejarah perkembangan fesyen Indonesia,” ujarnya. (DIN/SL)
Leave a Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked with *