Jakarta, hotfokus.com

Produk ekspor kelapa Indonesia tak hanya dalam bentuk turunan minyak kelapa seperti santan dan kelapa parut, tapi juga briket arang dan karbon aktif berbahan tempurung kelapa.

“Bahkan briket arang dan karbon aktif berbahan tempurung kelapa asal Indonesia saat ini semakin diminati konsumen global, karena kualitasnya,” kata Dirjen Perundingan Perdagangan Internasional Kemendag, Djatmiko Bris Witjaksono, Kamis (18/7/2024).

Ia mengungkap hal tersebut, disela menyampaikan rencana Kementerian Perdagangan bersama International Coconut Community (ICC) menggelar konferensi dan pameran Internasional COCOTECH di Surabaya, JawaTimur. Kegiatan yang akan berlangsung pada 22-25 Juli ini dibuka Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan.

Menurut dirjen, kegiatan ini akan menyoroti isu-isu global yang berdampak terhadap industri kelapa dunia. Beberapa isu tersebut di antaranya kebijakan dan dukungan internasional untuk pengembangan sektor kelapa berkelanjutan serta kemajuan teknologi.

“Termasuk solusi energi terbarukan berbasis kelapa untuk mengatasi perubahan iklim global dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil,” ungkap dirjen.

Indonesia merupakan produsen kelapa terbesar ke-2 di dunia, setelah Filipina dengan jumlah produksi mencapai 2,83 juta metrik ton (MT) pada 2023. Pada tahun tersebut, ekspor kelapa Indonesia ke dunia tercatat 1,55 miliar dolar AS dengan pangsa 38,3 persen dari total ekspor dunia. Tujuan ekspor utama kelapa Indonesia di antaranya Tiongkok, Malaysia dan Singapura. (bi)