ads_hari_koperasi_indonesia_74

Akselerasi Pengembangan Wirausaha Nasional, KemenKopUKM Buka Program Entredev 2024

Akselerasi Pengembangan Wirausaha Nasional, KemenKopUKM Buka Program Entredev 2024

Bali, Hotfokus.com

Sebagai upaya mengakselerasi pengembangan kewirausahaan di Indonesia, Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) kembali menggelar grand opening program Entrepreneur Development (Entredev) 2024. 

Deputi Bidang Kewirausahaan KemenKopUKM Siti Azizah mengatakan program Entredev 2024 ini memfasilitasi para pelaku usaha terutama UKM agar memiliki tata kelola bisnis yang baik sehingga dapat mendukung pertumbuhan dan pengembangan usahanya secara lebih cepat. 

Melalui fasilitator yang telah ditunjuk, peserta Entredev nantinya akan difasilitasi untuk mempraktekkan tata kelola bisnis wirausaha melalui kegiatan konsultasi bisnis dan pendampingan usaha. Metode konsultasi dan pendampingan dipastikan dirancang secara terstruktur dan berkelanjutan untuk membantu wirausaha mengembangkan usahanya.

“KemenKopUKM melakukan perubahan yang signifikan dimana di tempat kami ada beberapa Asisten Deputi yang satu dengan yang lain terkoneksi, sehingga program yang kita lakukan tidak putus di tengah jalan. Entredev ini menjadi entry gate bagi kita untuk menjadi wirausaha,” kata Siti Azizah dalam sambutannya pada Grand Opening Program Entredev di Bali, Jumat (14/06).

Entredev 2024 ini difokuskan pada bidang usaha healty, beauty and wellness, agrikultur dan teknologi yang diikuti oleh 2.300 peserta yang tersebar di 33 Propinsi di Indonesia. Peserta Entredev ini terdiri dari sektor Teknologi 500 peserta, agrikultur 1.000 peserta dan sektor health, beauty and wellness 800 peserta.

“Kita harap dari 2.300 peserta yang terpilih ini akan ada wirausaha baru untuk diajak menjadi wirausaha. Sebab untuk jadi negara maju kita butuh minimal 4 persen rasio wirausaha dimana saat ini kita masih tertinggal dengan negara-negara sahabat,” kata Siti Azizah.

Berkaca dari program Entredev 2023 lalu, program ini telah membantu perbaikan model bisnis peserta mulai segmentasi pasar, peningkatan omset per bulan sekitar 30-40 persen serta berhasil masuk supermarket premium dan juga berhasil berkolaborasi dengan stakeholder. 

Tercatat dua peserta yaitu Greenpace mendapat pembiayaan kontrak cloning tanaman sebesar Rp7,5 miliar oleh PT Panca Berkah Bumi dan BroilerX mendapat pembiayaan ekosistem peternak sebesar Rp9 miliar oleh Investree. Selain itu telah terjalin beberapa berkolaborasi dengan stakeholder terkait dalam perluasan pasar, e-marketing, pengembangan produk dan legalitas perizinan.  

“Kita harap bapak – ibu semua bisa menjadi agent of change karena kita perlu merubah paradigma dan mindset dari pekerja menjadi pencipta lapangan kerja. Jadi jangan pernah menyerah karena para wirausaha ini diharapkan dapat membantu meningkatkan perekonomian nasional,” kata Siti Azizah. 

Sementara itu Direktur Pengembangan UKM dan Koperasi Badan Perencanaan Nasional (Bappenas) Mahatmi Parwitasari Saronto menambahkan bahwa dalam jangka panjang pemerintah ingin meningkatkan rasio kewirausahaan ke level 8 persen di tahun 2045. Saat ini pencapaian rasio kewirausahaan nasional baru sekitar 3,04 persen sehingga dibutuhkan tambahan sekitar 5 persen.

Untuk itu, lanjut Mahatmi, melalui program Entredev 2024 ini diharapkan menjadi salah satu wujud kolaborasi antar pemangku kepentingan untuk mendorong peningkatan jumlah wirausaha nasional yang tangguh. Meski tidak mudah, namun dia optimis dengan sinergi dan kolaborasi target tersebut dapat tercapai.

“Dengan cita – cita yang tinggi dan dengan kondisi perekonomian seperti saat ini, maka seluruh upaya perlu kita lakukan untuk terus mendorong penciptaan lapangan kerja baru,” kata Mahatmi. (DIN/SL)

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *