ads_hari_koperasi_indonesia_74

Kemenperin Boyong 12 Pelaku Industri Alsintan ke Maroko

Kemenperin Boyong 12 Pelaku Industri Alsintan ke Maroko

Jakarta, hotfokus.com

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memboyong 12 industri alat dan mesin pertanian (alsintan) dalam negeri untuk ikut berpartisipasi pada ajang bergengsi Salon International de l’Agriculture au Maroc (SIAM) Meknes ke-16 yang digelar di Meknes, Maroko. Pameran yang berlangsung selama 22-28 April ini berpotensi meningkatkan akses pasar produk alsintan lokal, mengingat Maroko merupakan negara hub perekonomian di Afrika serta salah satu gerbang perdagangan dengan Eropa.

“Di ajang bergengsi SIAM Meknes ke-16 ini juga bertujuan memperkenalkan kemampuan industri alat mesin pertanian di Indonesia, sekaligus penetrasi pasar non-tradisional untuk meningkatnya akses pasar dan jejaring bisnis industri dalam negeri dengan pihak industri global, khususnya alat dan mesin pertanian di wilayah Afrika dan Eropa,” kata Sekretaris Ditjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE), Sopar Halomoan Sirait, Rabu (24/4/2024).

Ia menjelaskan partisipasi Indonesia pada SIAM Meknes ini merupakan wujud kerjasama dengan KBRI Rabat dalam rangka menghadirkan paviliun Indonesia untuk menampilkan keunggulan produk alsintan Indonesia yang sudah mampu berdaya saing global.

Menurut Sopar, fasilitasi keikutsertaan industri nasional pada SIAM Meknes ke-16 ini sebagai salah satu program yang digagas Kemenperin untuk mendukung salah satu target RPJMN 2020-2024 sesuai Peraturan Presiden No 18/2020, yaitu kontribusi ekspor produk industri berteknologi tinggi yang ditargetkan mencapai 13 persen pada 2024 ini.

“Strategi peningkatan ekspor barang dan jasa sektor industri manufaktur akan didukung oleh revitalisasi industri pengolahan yang mendorong diversifikasi produk ekspor nonkomoditas, terutama produk manufaktur berteknologi tinggi,” jelasnya.

Sopar optimistis keikutsertaan Indonesia pada SIAM Meknes ke-16 ini turut meningkatkan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan dan kinerja ekspor sektor ILMATE. Bahkan, fasilitasi dan kepesertaan industri pada promosi kemampuan produk ILMATE di kancah internasional diharapkan menjadi salah satu upaya dalam peningkatan dan pertumbuhan dan daya saing sektor ILMATE.

“Partisipasi Indonesia dalam ajang ini sangat penting dalam membentuk ekosistem industri. Dengan keikutsertaan Indonesia, diharapkan kita dapat menyambut potensi kolaborasi dengan berbagai mitra internasional, baik dalam bentuk peningkatan akses pasar, investasi, pengembangan sumber daya manusia, R&D, serta bidang kerja sama lainnya di Kawasan Afrika dan Eropa,” katanya. (bi)

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *