Jakarta, hotfokus.com
Setelah terpukul saat terjadi pandemi Covid-19, sektor industri makanan dan minuman (mamin) kembali menggeliat. Pada 2023 lalu, industri mamin tumbuh positif 4,47 persen.
“Pada 2023, kinerja ekspor industri mamin cukup gemilang dengan menembus angka 41,70 miliar dolar AS,” kata Menteri Perindustrian (Menperin), Agus Gumiwang Kartasasmita, membuka bazar Lebaran, Senin (25/3/2024).
Agus menilai sektor mamin merupakan salah satu sektor strategis dan memiliki peran penting dalam menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia. Ini dibuktikan dengan kontribusi sektor tersebut terhadap PDB industri nonmigas sebesar 39,10 persen dan menyumbang 6,55 persen terhadap PDB nasional pada tahun 2023.
Menghadapi bulan Ramadan dan Idul Fitri 1445H, komoditas pokok seperti gula, minyak goreng, tepung terigu, jagung untuk industri makanan dan bahan baku daging untuk industri stoknya masih aman hingga 1-1,5 bulan ke depan. “Begitu juga air minum dalam kemasan yang produksinya sebesar 32,6 miliar liter per tahun, mampu memenuhi kebutuhan masyarakat sebesar 32,5 miliar liter per tahun,” jelasnya.
Untuk memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri, saat ini pemerintah mengupayakan pemenuhan pangan dari sumber alternatif seperti sagu. “Sagu berpotensi dikembangkan sebagai alternatif bahan pangan sumber karbohidrat utama nasional karena Indonesia memiliki lahan sagu yang diperkirakan mencapai 5,5 juta hektar yang berpotensi menghasilkan 34,3 juta ton pati sagu,” paparnya.
Menteri menambahkan produk olahan sagu berupa beras analog sagu berpotensi menjadi pangan utama pengganti beras terutama pada saat terjadinya kelangkaan beras. “Beras analog sagu juga memiliki keunggulan berupa kandungan resistance starch yang tinggi dan kadar glikemiks indeks yang rendah sehingga baik untuk mencegah diabetes,” sebut menteri.

Penyelenggaraan bazar Lebaran diharapkan bisa menjadi kesempatan yang baik untuk mengenalkan berbagai produk-produk industri makanan dan minuman menjelang Lebaran, sekaligus memperlihatkan tren permintaan terhadap barang kebutuhan pokok terus meningkat. Untuk itu dalam memenuhi kebutuhan masyarakat, di samping menjaga ketersediaan stok di pasar, juga perlu didukung dengan pendistribusian yang tepat sasaran. (bi)
Leave a Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked with *