ads_hari_koperasi_indonesia_74

Menkeu: 29,2 Juta UMKM Tidak Mampu Mengakses Pembiayaan

Menkeu: 29,2 Juta UMKM Tidak Mampu Mengakses Pembiayaan

Jakarta, hotfokus.com

Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati, mengakui sebanyak 29,2 juta usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) belum mampu mengakses pembiayaan.

“29,2 juta orang tidak mampu mengakses pembiayaan. Ini lebih karena akses itu adalah constrain atau masalah affordability. Ini dua hal yang saya harapkan BRI (dapat) melakukan penetrasi hingga ke akar rumput melalui BRILlink agent,” kata menkeu dalam BRI Microfinance Outlook, Kamis (7/3/2024).

Untuk meningkatkan kinerja, produktivitas dan daya saing UMKM dibutuhkan sinergi dari berbagai pihak. Karenanya pemerintah terus mendukung UMKM dengan menggunakan berbagai tools yang dimiliki, baik yang berasal dari instrumen perpajakan maupun instrumen belanja negara yang berasal dari APBN dengan berbelanja produk dalam negeri, terutama produk UMKM.

“Program UMKM itu dilakukan hampir semua jementerian/lembaga, pemda, juga institusi termasuk BUMDes dan BUMN seperti bank BRI,” jelas menteri yang akrab disapa Ani tersebut.

Ia berharap kementerian/lembaga terkait dapat terus bersinergi dan berkolaborasi dalam mempermudah akses pembiayaan bagi UMKM, agar UMKM dapat tumbuh lebih kuat, semakin berkembang dan naik kelas sehingga dapat berkontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

“Kita perlu untuk terus memperbaiki dan menajamkan berbagai policy dan juga instrumen serta intervensi yang kita miliki. Kalau kita terus bersinergi bekerja sama, saya yakin bahwa kita akan mampu terus menjaga pertumbuhan ekonomi Indonesia yang cukup tinggi, namun makin inklusif, di mana kita akan terus memperbaiki dari sisi kesejahteraan dan pemerataan, terutama UMKM secara lebih cepat dan lebih kuat,” katanya.

Selama ini, menteri mengungkap UMKM telah banyak berkontribusi terhadap Produk Domestin Bruto (PDB) dan penyerapan tenaga kerja di Indonesia yang turut mempengaruhi basis perpajakan di tanah air.

Namun jumlah UMKM yang begitu besar dan dampaknya terhadap perekonomian, lanjut menteri, hingga saat ini banyak yang belum mampu menembus pasar ekspor. Sehingga kontribusi UMKM terhadap total ekspor Indonesia baru sebesar 15,8 persen. “Salah satu faktor yang menjadi kendala adalah akses pembiayaan yang belum optimal,” katanya. (bi)

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *