ads_hari_koperasi_indonesia_74

Produk Kerajinan Kulit Indonesia Diyakini Bakal Sejajar Dengan Brand Besar Italia

Produk Kerajinan Kulit Indonesia Diyakini Bakal Sejajar Dengan Brand Besar Italia

Produk Kerajinan Kulit Indonesia Diyakini Bakal Sejajar Dengan Brand Besar Italia

Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki berharap produk kerajinan kulit di Indonesia khususnya dari Garut, Jawa Barat bisa sejajar dengan produk kulit asal Virenze, Italia.

Untuk mendorong daya saing produk kerajinan kulit di dalam negeri khususnya dari Garut Jawa Barat, Menteri Teten meresmikan Rumah Produksi Bersama (RPB) Komoditas Kulit. Dengan adanya RPB ini diharapkan Garut bisa menjadi pusat untuk pengembangan ekosistem kulit sehingga bisa terkenal di mancanegara.

“Dengan adanya RPB, ini kami berharap kualitas produk kulit asal Garut bisa terus tumbuh sesuai dengan keinginan dan tuntutan pasar dunia. Jadi produk hilirnya nanti harus sudah berkelas dunia,” kata Teten dalam keterangannya, Senin (19/2/2024).

Ditegaskan nahwa RPB bukan sekadar menyediakan alat produksi belaka, tapi juga sebagai Co-Working Space. Sebuah tempat untuk belajar bersama, bertukar informasi, hingga ajang inovasi produk. RPB juga bisa menjadi tempat pengembangan desain produk.

“Kita harus pahami tren produk kulit dunia dan perilaku konsumen. RPB harus menjadi Center of Excellence,” katanya.

Teten mengakui meski kerajinan kulit Garut sudah berusia lebih dari 100 tahun, atau sama dengan usia kerajinan kulit Italia, namun secara kualitas dan brand masih jauh tertinggal. Hal ini karena proses produksi masih sederhana.

“Di negara Barat, mereka selalu mengembangkan permesinan sebagai alat produksi, sedangkan di kita tidak pernah mengembangkan atau memodernisasi alat produksi produk, khususnya produk kulit,” papar MenkopUKM.

Sementara itu, Pj Bupati Garut Barnas Adjidin mengapresiasi kehadiran RPB komoditas kulit di Garut yang diharapkan dapat terus berinovasi hingga mampu meningkatkan kualitas produk kulit.

“Sebab, salah satu destinasi unggulan Garut adalah kerajinan kulit. Oleh karena itu, secara kualitas harus tidak kalah dengan produk luar,” ujar Barnas. (DIN/SL)

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *