Jakarta, hotfokus.com
Industri makanan, minuman dan obat-obatan serta produk herbal, Korea Tomorrow & Global (KT & G) Scholarship Foundation, memberi beasiswa untuk 134 mahasiswa politeknik dan akademi yang ada di lingkungan Kementerian Perindustrian (Kemenperin).
“KT & G mendorong pembangunan SDM industri kita yang berkompeten. Mereka mengalokasikan dana program Corporate Social Responsibility/CSR sebesar Rp499.650.000 untuk membantu mahasiswa di kampus lingkungan Kemenperin,” kata Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin, Masrokhan, Kamis (25/1/2024).
Ia mengapresiasi komitmen KT & G yang mengalokasikan dananya untuk memfasilitasi para mahasiswa yang berprestasi dan kurang mampu di Politeknik maupun Akademi Komunitas (Akom) Kemenperin. “Ada 134 penerima beasiswa yang akan digunakan untuk biaya studi mahasiswa,” jelasnya.
Perjanjian kerja sama kedua belah pihak ini sudah ditandatangani di Gedung PIDI 4.0, Jakarta, beberapa waktu lalu. Kepala Pusat Pembinaan, Pendidikan, dan Pelatihan SDM Aparatur BPSDMI Kemenperin, Restu Yuni Widayati, meminta para penerima beasiswa dari KT & G agar dapat memanfaatkan sebaik-baiknya dan penuh tanggungjawab.
“Penyelenggaraan pendidikan vokasi industri di lingkungan Kemenperin, saat ini telah menjadi rujukan bagi pengembangan pendidikan vokasi secara nasional. Tidak saja karena program studinya yang spesialis, juga karena link and match yang kuat dengan dunia usaha industri, sehingga seluruh lulusannya dapat terserap di industri dalam waktu kurang dari satu tahun,” kata Restu.
Pembangunan SDM industri kompeten dan berdaya saing tersebut diselenggarakan melalui pendidikan dan pelatihan vokasi pada 29 satuan kerja Pendidikan dan Pelatihan di bawah BPSDMI Kemenperin, yang terdiri dari sembilan SMK, 13 Politeknik dan Akademi Komunitas serta tujuh Balai Diklat Industri yang tersebar di berbagai provinsi di Indonesia.
Sepanjang 2023 lalu, unit pendidikan di lingkungan Kemenperin telah mencetak 5.673 lulusan, dengan rincian 87,34% dari 2.163 lulusan SMK serta 74,04% dari 3510 lulusan Politeknik dan Akom yang sudah terserap di dunia kerja ketika lulus. Untuk lulusan lainnya, masih dalam proses perekrutan pada masa tunggu maksimal selama enam bulan. (bi)
Leave a Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked with *