ads_hari_koperasi_indonesia_74

RI Masuk 10 Negara Besar Produk Manufaktur Dunia

RI Masuk 10 Negara Besar Produk Manufaktur Dunia

Jakarta, hotfokus.com

Indonesia masuk kategori 10 negara besar penyumbang produk manufaktur dunia, bahkan terdaftar satu-satunya negara di ASEAN sebagaimana dipublikasikan safeguardglobal.com.

“Ini merupakan kenaikan tingkat, karena pada tahun ini kita masuk dalam kategori 10 besar. Indonesia merupakan powerhouse manufaktur terbesar di ASEAN,” kata Menteri Perindustrian (Menperin), Agus Gumiwang Kartasasmita, Kamis (21/12/2023).

Berdasarkan publikasi tersebut, Indonesia berkontribusi sebesar 1,4 persen kepada produk manufaktur global. Posisi prestisius ini merupakan kenaikan yang berarti, karena pada empat tahun yang lalu, Indonesia masih berada di posisi 16.

Menteri mengungkap kenaikan peringkat tersebut juga menandakan bahwa sektor manufaktur memberi multiplier effect kepada sektor lainnya. Sebagai gambaran, dengan meningkatnya output industri, sektor transportasi juga akan meningkat. Demikian juga dengan sektor energi, pertanian, perkebunan, dan kelautan yang merupakan sumber bahan baku dan faktor input produksi bagi sektor manufaktur.

Disebutkan, posisi Indonesia di jajaran manufaktur dunia diperkuat nilai output industri yang terus meningkat pada periode 2020 hingga September 2023.

Pada 2020, nilai output industri tercatat 210,4 miliar dolar AS. Namun setahun berikutnya meningkat menjadi 228,32 miliar dolar AS dan kembali meningkat sebesar pada 2022 menjadi 241,87 miliar dolar AS.

Untuk tahun ini hingga September 2023, menteri menambahkan nilai output industri telah mencapai sekitar 192,54 miliar dolar AS.

Agus menegaskan meningkatnya daya saing sektor industri di Indonesia juga didukung realisasi investasi, baik dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) maupun Penanaman Modal Asing (PMA). Investasi di sektor industri manufaktur terus meningkat, dari Rp213,4 triliun pada 2020, menjadi Rp307,6 triliun pada 2021, bahkan mencapai Rp457,6 triliun pada 2022.

“Pada Januari hingga September 2023, investasi di sektor manufaktur telah tercatat hingga Rp413 triliun,” jelas Agus.

Selain itu, produk industri manufaktur juga merambah pasar ekspor, ditunjukkan dominasi sektor industri manufaktur pada total ekspor Indonesia. Ekspor industri manufaktur yang pada 2020 tercatat 131,09 miliar dolar AS, meningkat menjadi 177,2 miliar dolar AS pada 2021.

Pada 2022, angka ekspor sektor ini mencapai 206,06 miliar dolar AS atau meningkat 16,29 persen dari capaian di tahun sebelumnya. Sedangkan pada Januari hingga November 2023 mencapai 171,23 miliar dolar AS.

Produktivitas sektor manufaktur juga berhasil membuka semakin banyak lapangan kerja. Pada masa pandemi Covid-19, jumlah tenaga kerja di sektor ini sebanyak 17,49 juta, kemudian berangsur naik menjadi 18,19 juta di tahun 2021 dan 18,90 juta pada 2022. Terbaru, data Sakernas Agustus 2023 menunjukkan jumlah tenaga kerja sektor industri pengolahan nonmigas sejumlah 19,29 juta pekerja. (bi)

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *