Jakarta, hotfokus.com

Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati, mengungkap realisasi anggaran Belanja Pemerintah Pusat (BPP) yang sudah mencapai Rp1.840,4 triliin.
Dari realisasi tersebut, 57,6% atau sekitar Rp1.060 triliun memberi manfaat langsung kepada masyarakat.

“Saya ingin menyampaikan detail belanja yang langsung dinikmati masyarakat dari angka Rp1.840 triliun total BPP, berapa yang dinikmati masyarakat? Rp1.060 triliun. Artinya lebih dari 57% BPP itu langsung dinikmati masyarakat,” kata Menkeu pada Konferensi Pers APBN Kita, Jumat (15/12/2023).

Menurut menteri, belanja pemerintah yang dirasakan langsung masyarakat, meliputi
Program Keluarga Harapan sebesar Rp27,9 trilin untuk 9,8 juta KPM. Kartu Sembako Rp44,3 triliun untuk 18,7 juta KPM. Bansos pangan tahap I Rp8,2 triliun.

Kemudian PBI JKN Rp42,4 triliun untuk 96,7 juta peserta, bantuan ternak Rp235,3 miliar, bantuan alat dan mesin pertanian Rp681,2 miliar, bantuan benih, mulsa dan pupuk organik sebesar Rp1,5 triliun, subsidi dan kompensasi BBM Rp99,6 triliun dan bantuan beras, daging ayam, dan telur tahap II sebesar Rp11,2 triliun.

Untuk bidang pendidikan, BPP yang memberi manfaat langsung kepada masyarakat meliputi Program Indonesia Pintar Rp11,1 triliun untuk 20,3 juta siswa. Program KIP Kuliah sebesar Rp12,7 triliun untuk 949,2 Ribu mahasiswa. Kemudian Bantuan Operasional Sekolah Kementerian Agama sebesar Rp10,6 triliun untuk 9,3 Juta siswa, BOPTN sebesar Rp5,1 triliun untuk 197 perguruan tinggi dan Kartu Prakerja Rp4,3 triliun untuk 1,1 juta peserta.

Sedangkan belanja infrastruktur pada 2023 telah dibangun berbagai macam infrastruktur untuk dapat menopang kegiatan masyarakat, seperti Jalan Tol Ciawi-Sukabumi, Bendungan Lolak, Sodetan Kali Ciliwung, Tol Tebing Tinggi-Indrapura, Bendungan Sepaku Semoi, SPAM Semarang Barat, Tol Cibitung-Cilincing, Bendungan Cipanas, dan SPAM Regional Mebidang.

“Anggaran ini yang dikeluarkan oleh APBN yang langsung manfaatnya kepada masyarakat,” kata menteri. (bi)