Madiun, Hotfokus.com

Pemerintah akan terus memacu para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) harus bisa menguasai pasar dalam negeri secara dominan.

“Jika sudah memiliki basis yang solid di pasar dalam negeri, para pelaku UMKM memiliki kesempatan lebih baik lagi merambah ke pasar ekspor,” kata Menteri Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hasan (Zulhas), saat pertemuan dengan pengurus Kadinda, HIPMI dan asosiasi pelaku UMKM di Madiun, Jawa Timur, seperti dikutip, Kamis (12/10/2023).

Untuk itu, pemerintah selalu memberi perhatian serius, bagaimana meningkatkan kemampuan para pelaku usaha yang berorientasi pasar ekspor.

“Kalau mau menjadi negara maju, UMKM harus tumbuh. Setelah (pasar, red) dalam negeri kita kuasai, selanjutnya pasar ekspor. Barulah kita bisa menjadi negara maju,” jelas Zulhas.

Untuk menjadi negara maju, menurut Zulhas, harus memiliki produk yang diakui dunia.

“Kalau masih dibanjiri produk asing, namanya negara konsumen karena hanyamenjadi pasar,” ucapnya.

Karenanya, pemerintah melalui Kemendag menerbitkan Permendag No 31/2023 tentang Perizinan Berusaha, Periklanan, Pembinaan, dan Pengawasan Pelaku Usaha dalam Perdagangan melalui Sistem Elektronik. “Aturan ini dibuat untuk melindungi pelaku UMKM dan konsumen,” tegasnya.

Dalam Permendag tersebut didesain untuk membangun ekosistem ekonomi digital yang lebih adil dan bermanfaat, baik bagi pedagang, konsumen, maupun masyarakat luas. “Untuk itu, impor kami batasi, tata, dan atur. Barang impor harus diperiksa dulu sertifikat halalnya, Standar Nasional Indonesianya, izin dari BPOM sampai jaminan purnajual agar ekonomi dalam negeri tumbuh,” kata menteri. (bi)