Jakarta, Hotfokus.com
Wow… Data Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) beberapa waktu lalu menyebutkan selama periode 2017-2022 ada sekitar 157 juta transaksi judi online di Indonesia dengan nilai total perputaran uang mencapai Rp190 triliun.
Ketua DPP PKS bidang Ekuin, Anis Byarwati, mengaku khawatir transaksi judi online dengan jumlah jumbo itu akan berdampak besar terhadap perekonomian Indonesia. “Uang yang seharusnya beredar untuk konsumsi dan belanja produk sehingga menciptakan lapangan kerja menjadi tiada,” katanya dalam keterangannya kepada wartawan, Selasa (3/10/2023).
Parahnya lagi, anggota Komisi XI DPR ini menyebut PPATK melaporkan ada 2,7 juta orang yang bermain judi online.
“Mirisnya yang mayoritas melakukan judi online sebanyak 2,1 juta orang adalah masyarakat berpenghasilan rendah dengan pendapatan di bawah Rp 100 ribu sehari,” tegasnya.
Seharusnya, ia mengungkap uang itu bisa ditabung, atau belanja ke UMKM. Apalagi disana ada pelajar, mahasiswa, buruh, petani, pegawai hingga IRT. Karenanya, pemerintah harus bertindak.
Anis juga mendesak pemerintah melakukan kolaborasi internasional untuk mengatasi maraknya judi online yang terjadi.
“Indonesia harus terus memperjuangkan supaya segera bergabung dengan Financial Action Task Force (FATF), penyebabnya karena para pelaku judi online sebagian besar dari luar negeri, FATF menangani kejahatan bidang keuangan seperti pencucian uang,” ujarnya.
Menurut Anis, nilai transaksi judi online di Indonesia pada 2022 mencapai Rp 104,4 triliun atau naik naik hampir 100 persen dari tahun sebelumnya yang hanya sebesar Rp57,9 triliun.
“Kalau ditangani dengan cara biasa seperti yang lalu angkanya akan melonjak berlipat-lipat, sehingga akan semakin mengancam perekonomian Indonesia, baik dari sisi pendapatan negara, peluang ekonomi yang hilang dan bergugurannya UMKM. (asl/bi)
Leave a Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked with *