Jakarta, Hotfokus.com
Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) memperkirakan ekspor minyak sawit Indonesia tahun ini akan turun 3% secara tahunan menjadi 33,21 juta ton. Hal ini sebagai imbas dari permintaan lokal untuk minyak nabati yang meningkat.
Mukti Sardjono, Direktur Eksekutif GAPKI, mengatakan bahwa pembatasan ekspor menjadi salah satu pemicu proyeksi pengapalan minyak sawit turun. Namun disadari bahwa kebijakan itu baik untuk untuk mengurangi lonjakan harga minyak goreng di dalam negeri.
“Ekspor minyak sawit Indonesia, sebagai produsen dan pengekspor minyak sawit terbesar dunia, pada tahun 2021 mencapai 34,23 juta ton, sementara output mencapai 46,89 juta ton,” ujar Mukti dalam keterangannya, Jumat (28/1/2022).
GAPKI memperkirakan, tahun ini, produksi minyak sawit mentah (CPO) diperkirakan mencapai 49 juta ton, sementara produksi minyak inti sawit diperkirakan 4,8 juta ton. Menurutnya produksi kelapa sawit tahun 2021 menunjukkan anomali. Dia mengatakan produksi turun pada semester kedua tahun lalu, ketika produksi biasanya meningkat, karena kelangkaan dan harga pupuk yang tinggi.
“Oleh karena itu, produksi semester I 2022 akan menjadi pedoman apakah penurunan produksi akan berlanjut atau sebaliknya,” ujarnya. (DIN/RIF)
Leave a Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked with *