ads_hari_koperasi_indonesia_74

UPC Renewables Siap Dukung Pembangunan PLTB di Sukabumi

UPC Renewables Siap Dukung Pembangunan PLTB di Sukabumi

Jakarta, hotfokus.com

Rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) di Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi diyakini bisa membantu pemerintah Indonesia untuk merealisasikan target net zero emission. Dataran tinggi Ciletuh tersebut dipilih karena sudah terbukti memiliki potensi angin yang sangat bagus, setelah dilakukan pengukuran data angin selama 6 tahun dari beberapa tiang terpasang setinggi 100 meter, dengan akumulasi data selama 23 tahun.

Senior Project Developer UPC Renewables, Kalla Primista mengatakan bahwa proyek ini sangat pas dengan upaya pemerintah dalam mendorong energi ramah lingkungan dan berkelanjutan. Untuk mendukung rencana tersebut, UPC Renewables juga ingin mendongkrak potensi ekonomi lokal dengan mengembangkan pariwisata petualangan yang ramah lingkungan melalui kerjasama dengan salah satu perusahaan pariwisata kelas dunia dari Timur Tengah. Nantinya kerjasama ini bakal menjadi kombinasi lengkap bagi pemanfaatan energi bersih ramah lingkungan dan sekaligus menjadi pariwisata petualangan kelas dunia di kawasan geopark global yang dinobatkan oleh UNESCO. Nilai investasi 50 Turbin Angin sebesar Rp 3,3 Triliun menjadikan Proyek ini sebagai proyek prioritas UPC Renewables.

“Kami siap untuk mengimplementasikan dan memfasilitasi proyek energi terbarukan dan mendorong ikon pariwisata kelas dunia di Indonesia meski belum memikirkan aspek benefitnya. Harapan kami PLTB Sukabumi masuk kedalam RUPTL 2021 agar segera dibangun,” terang Kalla dalam keterangannya, Selasa (27/4/2021).

Proyek ini juga sudah ditetapkan sebagai proyek prioritas Provinsi Jawa Barat oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) dan telah mendapatkan Rekomendasi Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.

“Saya sebagai Kepala Daerah merayu investor itu sudah, tapi investor balik lagi ke saya mentoknya di PLN karena dengan alasan surplus listrik, EBT (energi baru terbarukan) dianggap lebih mahal karena pakai logika jangka pendek, di apple-to-apple dengan sumber fossil fuel,” ujar Ridwan Kamil dalam rapat dengar pendapat umum dengan Komisi VII DPR RI terkait RUU EBT, Senin (5/4/2021) lalu.

UPC terus berupaya untuk menjalin hubungan yang baik dengan seluruh pemangku kepentingan terkait, demi terwujudnya proyek energi bersih hijau dan akan memberikan penghematan besar ini. (DIN/RIF)

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *