ads_hari_koperasi_indonesia_74

Pemerintah Bakal Pangkas Impor Aspal

Pemerintah Bakal Pangkas Impor Aspal

Jakarta, Hotfokus.com

Pemerintah bertekad untuk mengurangi porsi impor produk aspal. Saat ini total nilai impor aspal Indonesia per tahun sekitar mencapai Rp50 triliun. Jika produksi dalam negeri bisa menghasilkan produk aspal sendiri maka berpotensi bisa mengurangi 50 persen aspal impor. Dengan begitu, maka negara dapat menghemat devisa sekitar Rp20 triliun.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, mengatakan salah satu industri yang digadang-gadang bisa menjawab kebutuhan aspal dalam negeri adalah PT Kartika Prima Abadi (KPA) yang berlokasi di Buton, Sulawesi Tenggara. Oleh sebab itu demi mendorong produktifitas industri aspal buton ini, BKPM menyerahkan secara langsung surat keputusan pemberian fasilitas insentif investasi dalam bentuk tax holiday kepada PT KPA.

“Saya berharap dengan diberikannya fasilitas tax holiday dan perizinan yang lain, perusahaan mampu meningkatkan produksinya dan melibatkan pengusaha daerah. Inilah yang namanya kolaborasi,” ungkap Bahlil dalam keterangannya, Senin (1/3/2021).

Dalam catatan BKPM, realisasi investasi Kabupaten Buton tahun 2020 terdapat total 16 proyek, yang terdiri dari 5 proyek PMA dan 11 proyek dari PMDN. Nilai investasi keseluruhan proyek ini adalah sebesar Rp2,8 triliun.

Buton telah sejak lama diketahui potensi sumber daya alamnya, khususnya aspal. Namun pengelolaannya belum berjalan dengan optimal. PT KPA  menggunakan teknologi pemurnian aspal dengan kapasitas produksi 100.000 ton per tahun. Perusahaan menggunakan bahan baku aspal Buton yang disebut “asbuton” dengan kadar bitumen 20-30 persen. Nilai investasi pada tahap I mencapai sebesar Rp358 miliar.

Realisasi investasi di Sulawesi Tenggara sepanjang tahun 2020 mencapai Rp21,13 triliun yang didominasi oleh PMA. Dari hasil investasi ini, telah menyerap tenaga kerja sekitar 6.183 orang.

“Ini adalah definisi terbaik dari dukungan dan kerja sama pemerintah dan swasta. BKPM tidak hanya melihat investasi dari luar (PMA), tetapi juga dari dalam (PMDN),” ucapnya. (DIN/RIF)

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *