Jakarta, hotfokus.com
Komite Pengamanan Perdagangan Indonesia (KPPI) Kementerian Perdagangan (Kemendag) melakukan perpanjangan penyelidikan tindakan pengamanan perdagangan (safeguards) atas lonjakan jumlah impor produk I dan H section dari baja paduan lainnya terhitung mulai 2 Februari 2021. Hal ini dilakukan setelah mendapat permohonan dari PT Gunung Raja Paksi Tbk (GGRP) sebagai penghasil produk tersebut pada 7 Januari 2021 lalu.
Ketua KPPI, Mardjoko, menjelaskan produk I dan H section dari baja paduan lainnya terdiri dari dua nomor Harmonized System (HS) 8 digit, yaitu Ex.7228.70.10 dan Ex. 7228.70.90. Uraian dan nomor HS tersebut sesuai dengan Buku Tarif Kepabeanan Indonesia (BTKI) tahun 2017. Menurutnya dari bukti awal yang dilakukan penyelidikan, KPPI menemukan adanya lonjakan jumlah impor produk itu.
“Selain itu, terdapat indikasi awal mengenai kerugian serius atau ancaman kerugian serius yang dialami industri dalam negeri sebagai akibat lonjakan impor tersebut,” ujar Mardjoko dalam keterangan persnya, Sabtu (6/2/2021).
Menurut Mardjoko ancaman kerugian serius tersebut terlihat dari beberapa indikator kinerja industri dalam negeri pada 2017 – 2020. Indikator tersebut, antara lain penurunan keuntungan secara terus menerus yang diakibatkan dari menurunnya volume produksi dan volume penjualan domestik, menurunnya kapasitas terpakai, berkurangnya jumlah tenaga kerja, serta menurunnya pangsa pasar industri dalam negeri di pasar domestik.
“KPPI mengundang semua pihak yang berkepentingan untuk mendaftar sebagai pihak-pihak yang berkepentingan (interested parties) selambat-lambatnya 15 hari sejak tanggal pengumuman ini,” pungkas Mardjoko. (DIN/RIF)
Leave a Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked with *