ads_hari_koperasi_indonesia_74

Mengenal 4 Jenis Vaksin Yang Didatangkan Pemerintah Untuk Atasi COVID-19

Mengenal 4 Jenis Vaksin Yang Didatangkan Pemerintah Untuk Atasi COVID-19

Jakarta, hotfokus.com

Pemerintah mendatangkan 4 jenis vaksin dengan jumlah mencapai 400 juta dosis, untuk mengatasi permasalahan Covid-19 di Indonesia. Keempat vaksin tersebut berasal dari beberapa negara, antara lain China, Kanada, Inggris hingga Amerika Serikat.

Keempat jenis vaksin itu saat ini tengah dalam masa uji klinis, dan baru akan diedarkan ketika sudah memenuhi standar klinis kesehatan, hingga mendapatkan sertifikat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam sebuah kesempatan mengatakan, setidaknya ada 5 jalur pengadaan vaksin di Indonesia, yakni 4 dengan jalur bilateral dan 1 jalur multilateral. Ia pun menjelaskan lebih lanjut bahwa vaksin yang didapatkan melalui jalur bilateral antara lain Sinovac, Novavax, AstraZeneca, dan BioNTech Pfizer. Sementara untuk vaksin yang didatangkan melalui jalur multilateral yakni pemerintah akan membuka kerja sama dengan organisasi vaksin internasional.

Menkes Budi juga menjelaskan bahwa tiap jenis vaksin yang didatangkan, jumlah dosisnya masing-masing yaitu Sinovac sebanyak 125 juta dosis, Novavax 130 juta dosis, AstraZeneca 100 juta dosis, dan Pfizer 100 juta dosis.

Sekarang, mari kita bahas satu persatu jenis vaksin Covid-19 tersebut :
1. Sinovac
Vaksin Sinovac merupakan vaksin Covid-19 produksi China. Pemerintah Indonesia sebelnya telah menerima 1,2 juta dosis vaksin Sinovac pada Minggu, 6 Desember 2020. Presiden Joko Widodo saat kedatangan vaksin itu juga menyebut pemerintah juga tengah berupaya untuk mendatangkan 1,8 juta dosis vaksin jadi dan 30 juta vaksin dalam bentuk bahan baku curah untuk kedatangan Januari 2021.
Di Indonesia, uji klinis fase 3 untuk vaksin Sinovac baru akan berakhir pada Mei 2021. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Indonesia dikabarkan bakal mengeluarkan izin penggunaan darurat (EUA), menggunakan laporan tim uji klinis 3 bulanan yang akan dirilis pada Januari 2021 mendatang.

Perkembangan terkini uji klinis tahap 3 vaksin Sinovac yang dilakukan di Bandung yakni seliruh relawan telah mendapatkan suntikan kedua per 6 November 2020.

Saat ini, vaksin sudah mulai memasuki tahap pemantauan efikasi dan monitoring sesudah 1 bulan penyuntikan untuk melihat imunogenitas dan efikasi, serta pengambilan darah setelah 3 bulan.
Bio Farma, sebagai BUMN yang bertanggung jawab melakukan uji klinis tersebut menyatakan bahwa tidak ada laporan efek samping serius yang ditemukan pada seluruh relawan yang telah disuntik vaksin Sinovac tersebut.

Sementara itu, diberitakan pula oleh sejumlah media internasional tentang perkembangan uji klinis yang dilakukan pada negara-negara di dunia terkait vaksin produksi China tersebut. Dikatakan bahwa terkait efikasi vaksin Sinovac, peneliti Turki telah mengeluarkan pernyataan pada Kamis (24/13/2020) hang menyebut bahwa vaksin Sinovac 91,25 persen efektif berdasarkan analisis sementara.

Kemudian pada hari yang sama, Brazil juga menyebut tingkat kemanjuran vaksin Sinovac yang diuji coba di negaranya berkisar antara 50-90 persen.

Brazil sendiri telah menunda rilis data kemanjuran vaksin tersebut sebanyak tiga kali. Alasannya, Sinovac berupaya mengonsolidasikan data dari uji coba global yang mencakup Indonesia, Turki, dan Chili.

Data efektivitas itu sendiri diawasi dengan ketat lantaran banyak negara berkembang yang telah menandatangani kesepakatan untuk menggunakan vaksin Sinovac karena diklaim lebih mudah disimpan dan diangkut.
2. Novavax
Novavac sendiri merupakan vaksin Covid-19 yang diproduksi oleh Kanada. Produsen vaksin tersebut, Bioteknologi Novavax Inc, mendapatkan dukungan pembiayaan untuk riset dan fasilitas produksi dari pemerintah AS senilai USD1,6 miliar.

Dikutip dari Reuters, Kepala Eksekutif Novavax Stanley Erck mengatakan, riset vaksin Novavac tersebut akan terdiri dari beberapa fase. “Di tahap pertama, perusahaan akan menguji keamanan vaksin dalam waktu satu minggu ke depan,” tulis Erck.

Dikutip dari laman resmi Novavax, produsen baru saja mengumumkan telah rampung menyelesaikan penyuntikan vaksin dalam uji klinis tahap 3.

Uji klinis fase 3 dilakukan di Amerika Serikat dan Meksiko. Berdasarkan hasil uji klinis pertama, Novavax mengklaim dapat memicu respon imun yang kuat usai penyuntikkan. Sayangnya, hingga kini belum ada laporan hasil efikasi atau kemanjuran dari calon vaksin Covid-19 Novavax tersebut.

3. AstraZeneca
Kandidat vaksin Covid-19 AstraZeneca berasal dari negara Inggris. Kandidat vaksin Covid-19 itu diteliti oleh produsen vaksin AstraZeneca dan bekerja sama dengan Universitas Oxford.
Kandidat vaksin Covid-19 Oxford-AstraZeneca akan memungkinkan negara itu meningkatkan program inokulasinya secara signifikan. Vaksin AstraZeneca ini juga diklaim jauh lebih murah ketimbang vaksin yang lain dan tidak perlu disimpan pada suhu yang sangat rendah.

Kandidat vaksin Covid-19 ini disebut telah menyelesaikan uji klinis fase 3 dan diklaim ampuh melawan Covid-19 serta aman bagi tubuh, dengan tingkat keampuhan di atas 60 persen. Pihak AstraZeneca sendiri telah secara resmi mengeluarkan klaim efikasi mencapai 70 persen pada 13 Desember lalu.

4. Pfizer
Kandidat vaksin Covid-19 Pfizer berasal dari Amerika Serikat. Produsennya, Pfizer, menggandeng perusahaan farmasi BioNTech. Kandidat vaksin covid-19 ini telah diuji klinis dengan disuntikkan kepada warga Inggris, menggunakan izin pakai darurat BPOM setempat. Kandidat vaksin Pfizer iklaim memiliki efikasi atau kemanjuran mencapai 90 persen.
Meski demikian, vaksin ini disebut sulit dalam pengangkutannya karena harus disimpan dalam kondisi beku dengan suhu minus 70 derajat Celcius. Hal inilah yang kemudian membutuhkan effort yang tinggi bagi negara tropis seperti Indonesia untuk mendatangkan vaksin Pfizer tersebut.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut, Indonesia sedang menyelesaikan kesepakatan untuk mendapatkan 50 juta dosis vaksin virus corona dari produsen obat Pfizer tersebut. (SNU/RIF)

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *