ads_hari_koperasi_indonesia_74

Pemerintah Targetkan Subtitusi Impor Capai 15 Persen Tahun Depan

Pemerintah Targetkan Subtitusi Impor Capai 15 Persen Tahun Depan

Jakarta, hotfokus.com

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) targetkan substitusi impor bahan baku atau bahan penolong serta barang modal untuk sektor industri minimal mencapai 15 persen pada tahun 2021 nanti. Sasaran tersebut akan dilanjutkan hingga tahun 2022 sebesar 35 persen.

Sekretaris Jenderal Kemenperin, Achmad Sigit Dwiwahjono, mengatakan pemerintah bertekad untuk melindungi industri di dalam negeri, terlebih dengan adanya dampak pandemi Covid-19. Hal itu diperlukan agar industri di dalam negeri bisa lebih berdaya saing.

“Kami terus mendetailkan produk apa saja yang paling dominan impornya. Namun demikian, langkah strategis ini perlu mendapat dukungan dari para pemangku kepentingan terkait seperti Kementerian Perdagangan dan Kementerian Keuangan,” kata Sigit dalam keterangannya, Sabtu (7/11/2020).

Kemenperin menghitung, saat ini utilisasi sektor industri di tanah air sekitar 56 persen karena imbas pandemi. Padahal sebelumnya mampu menyentuh 70 persen. Ini terjadi karena terjadi gangguan baik dari sisi suplai atau dari sisi demand.

“Sebenarnya kita tidak anti impor. Sebab, bahan baku dan bahan penolong itu dibutuhkan oleh sektor industri kita untuk ditingkatkan lagi nilai tambahnya. Tugas kami adalah menjaga keberlangsungan usaha mereka,” paparnya.

Salah satu bahan baku yang impornya perlu ditekan ada di sektor industri kimia. Sedangkan untuk impor barang modal yang perlu disubstitusi, misalnya di sektor industri permesinan dan elektronik. Semua sektor masing-masing punya karakteristik yang berbeda.

Upaya yang dilakukan untuk penurunan impor pada sektor-sektor dengan persentase impor terbesar dijalankan secara simultan dengan upaya peningkatan utilisasi produksi. Dalam hal ini, Kemenperin terus mendorong pendalaman struktur dan peningkatan investasi di sektor industri. Untuk itu diperlukan upaya agar semakin banyak investor yang mau mendirikan usaha di Indonesia.

“Kami akan fasilitasi dan kawal realisasi investasi dari sektor industri. Hingga tahun 2023, ada rencana investasi di sektor industri dengan total nilai hingga Rp1.048 triliun,” ungkap Sigit. (DIN)

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *